(IslamToday ID) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, menyampaikan, bahwa kegiatan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026, merupakan komitmen nyata sinergi pemerintah dan pelaku industri dalam mendukung pertumbuhan ekspor nasional.
IFEX 2026, kata dia, menjadi dorongan bagi sektor furnitur dan kerajinan yang memiliki potensi besar di pasar global.
Ia mengapresiasi, upaya kolaboratif asosiasi, pelaku usaha, dan berbagai pihak, untuk meningkatkan kinerja ekspor nonmigas Indonesia melalui promosi, seperti penyelenggaraan pameran dagang.
“Melalui pameran IFEX, Indonesia diharap semakin menunjukkan eksistensinya sebagai pemasok furnitur dan kerajinan yang kompetitif di pasar global,” ujar Budi di Auditorium Kemendag, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Indonesia Negara Produsen Furnitur Berkualitas
Budi menambahkan, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara produsen furnitur berkualitas tinggi.
Ia menyebutkan, Indonesia memiliki kekayaan material alami yang melimpah serta didukung kemampuan produksi unggul dari sisi estetika dan fungsionalitas.
Hal ini, lanjutnya, menjadikan furnitur Indonesia memiliki keunggulan di pasar global.
“Pelaku usaha furnitur dan kerajinan di Indonesia juga mulai menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proses bisnisnya. Langkah ini semakin memberi nilai tambah yang memperkuat citra positif produk Indonesia di pasar internasional,” imbuhnya.
Mendag menyatakan, bahwa Indonesia tetap perlu mendorong peningkatan ekspor furnitur dan kerajinan, meskipun sudah menunjukkan perkembangan positif.
Yakni, untuk tetap bersaing dengan negara-negara produsen lainnya seperti Vietnam dan Malaysia.
“Selain itu, ketidakpastian ekonomi global serta kebijakan tarif dari Amerika Serikat tentu dapat memengaruhi kinerja bisnis furnitur dan kerajinan Indonesia,” kata dia.
Pada Januari–Maret 2025, ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia mencapai USD 644,83 juta, meningkat 0,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara utama tujuan ekspor Indonesia antara lain: Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Prancis.
Sementara itu, pada 2024 Indonesia tercatat sebagai negara eksportir furnitur dan kerajinan ke-20 dunia, dengan total ekspor USD 2,43 miliar.
Business Matching Kemendag Dorong Ekspor
Budi juga menyampaikan bahwa Kemendag menjalankan sejumlah program strategis untuk mendorong ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia.
Salah satunya adalah promosi dagang melalui penjajakan bisnis (business matching), yang menghubungkan pelaku usaha Indonesia dengan pembeli mancanegara potensial.
Ia pun mengajak para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk memanfaatkan fasilitas Kemendag tersebut.
“Selama Januari–April 2025, terdapat 246 kegiatan penjajakan bisnis yang terdiri atas 165 presentasi dengan perwakilan perdagangan RI (pitching) dan 81 pertemuan dengan buyer. Nilai total transaksi mencapai USD 57,61 juta,” jelas Mendag.
Mendag menyebutkan, bahwa pihaknya juga memiliki program pengembangan desain produk, melalui Indonesia Design Development Center (IDDC).
IDDC, tambah Budi, untuk menghasilkan produk siap ekspor dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Kemendag juga menggandeng Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), untuk menjalankan program Designers Dispatch Services (DDS) X Local Business Export Coaching (LBEC), yang melatih pelaku usaha binaan HIMKI.
“Kami juga akan menyelenggarakan pameran tahunan Trade Expo Indonesia ke-40 pada 15–19 Oktober 2025 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten. Melalui program-program tersebut, kami berharap produk furnitur Indonesia dapat lebih kompetitif di pasar global,” tambah Budi.
HIMKI Apresiasi Dukungan Kemendag pada IFEX 2026
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur, mengapresiasi dukungan penuh dari Kemendag terhadap penyelenggaraan IFEX 2026.
Ia menilai, keterlibatan 46 perwakilan dagang Indonesia yang tersebar di 33 negara, merupakan kekuatan besar dalam memperluas jangkauan promosi pameran dan menjaring buyer internasional.
“Kemendag memiliki perwakilan dagang yang tersebar di berbagai negara. Perwakilan dagang tersebut dapat membantu mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan buyer potensial dari mancanegara,” tutup Abdul.
Kemendag bersama HIMKI meluncurkan IFEX 2026 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (21/5/2025).
Sementara, IFEX 2026 akan dilaksanakan pada 5–8 Maret 2026 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Turut hadir pada peluncuran, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi, dan Direktur Utama PT Dyandra Promosindo Daswar Marpaung.[nnh]