(IslamToday ID) – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) berpendapat, dugaan keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam isu perlindungan situs judi online (judol), dapat merusak reputasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hensa menilai, komitmen kuat Prabowo untuk memberantas judi online dan korupsi jadi taruhan besar.
Jika menterinya terseret isu itu, ia meyakini, kepercayaan publik bisa luntur dan berkurang kepada Presiden.
“Pak Prabowo tegas soal pemberantasan judi online. Kalau menterinya bermasalah, publik bakal ragu. Budi Arie harus buktikan dirinya bersih, bukan malah mengelak,” ujar Hensa dalam keterangan tertulis yang diterima IslamToday ID, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, sebagai Menteri Koperasi, Budi Arie yang tersangkut dugaan suap perlindungan situs judol, bisa memunculkan sebuah persepsi.
Yakni, bahwa Prabowo melindungi orang bermasalah, sehingga mencoreng citra kabinet merah putih.
“Jika Budi Arie tak selesaikan isu ini, atau lebih buruk, terbukti terlibat, citra Prabowo yang memerangi judi online bisa ternoda,” imbuhnya.
Ia menyarankan, Budi Arie segera klarifikasi dan selesaikan dugaan ini, sebelum kembali bertugas penuh.
Hensa mengatakan, Budi Arie perlu melakukan hal ini demi kelancaran program pemerintahan, seperti Koperasi Merah Putih yang akan dijalankan oleh Kementerian Koperasi ke depannya.
“Budi Arie harus bersihkan namanya dulu. Jangan sampai isu ini ganggu agenda besar Prabowo. Publik butuh bukti, bukan cuma bantahan,” kata dia.
Hensa pun menekankan, situasi ini adalah ujian bagi soliditas kabinet Prabowo-Gibran.
Pasalnya, kata dia, publik kini semakin kritis dengan kebijakan publik pemerintah dan komunikasi pejabat.
Sehingga, Budi Arie juga perlu menyelesaikan masalah ini segera.
“Budi Arie punya tanggung jawab moral dan politik untuk menyelesaikan dugaan ini, bukan cuma demi dirinya, tapi demi visi besar Prabowo yang kita semua dukung,” pungkas Hensa.[nnh]