(IslamToday ID) – Ahli digital forensik, Rismon Sianipar menegaskan dirinya tidak mempercayai hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah sarjana milik mantan Presiden Jokowi adalah asli.
“Kalau skripsinya palsu, terutama lembar pengesahannnya, maka ijazahnya pasti palsu,” kata Rismon, dikutip dari YouTube Abraham Samad Speak Up, Jumat (23/5/2025).
Berdasarkan hasil analisanya terhadap skripsi Jokowi saat ditunjukkan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, ditemukan keganjilan pada lembar pengesahannya.
“Saya uji frame demi frame, lalu saya lakukan pengujian pencocokan string dan font identification dan font tulisan Times New Roman di lembar pengesahan belum ada pada tahun 1985. Saya pastikan 100 miliar persen (skripsi Jokowi) palsu,” kata Rismon.
Menurutnya, evolusi teknologi mengikuti catatan waktu, terikat pada ruang maupun waktu. Sehingga teknologi yang belum lahir tidak mungkin bisa dipakai pada 1985. “Saat saya konfirmasi ke pihak UGM tidak ada jawaban,” ujar Rismon.
Ia menekankan, tidak mungkin seorang mahasiswa bisa mendapatkan gelar sarjana tanpa pernah ujian skripsi.
“Dan hasil ujian itu divalidasi dan diverifikasi baru ditandatangani penguji. Itu sudah format standar di universitas manapun,” ungkap Rismon.
Ia juga mengkritik pernyataan Bareskrim yang menyebut ijazah Jokowi identik. Menurutnya, identik berbeda dengan otentik. Identik adalah sama dan tidak ada perbedaan apapun dengan pembandingnya, sedangkan otentik merupakan asli dan dapat terpercaya.
Rismon menyampaikan bahwa dalam penjelasan Bareskrim tidak menerangkan secara detail barang atau ijazah lain sebagai pembanding dalam penyelidikan keaslian ijazah Jokowi.
Terdapat sebuah pertanyaan apakah objek sebagai referensi yang membuat ijazah UGM Jokowi tersebut menjadi identik adalah ijazah yang otentik atau asli.
“Tidak disebutkan juga ijazah-ijazah siapa saja yang menjadi pembandingnya dan seharusnya ijazah pembanding diambil secara random dari mahasiswa lulusan kehutanan di tahun yang sama,” tegas Rismon.
Ia menyebutkan apa yang disampaikan oleh Bareskrim tidak bernilai, dan apa yang kita tunggu-tunggu sebuah kajian ilmiah tidak disampaikan oleh Bareskrim.
Seperti diketahui, Rismon Sianipar adalah satu orang yang diturut dilaporkan ke polisi terkait polemik ijazah Jokowi. [wip]