(IslamToday ID) – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa stabilitas keamanan nasional merupakan prasyarat utama bagi tumbuhnya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Langkah strategis Polri tentu dilakukan secara kolaboratif. Kolaborasi, kerjasama, koordinasi, komunikasi, semua dilakukan demi menjaga stabilitas kamtibmas yang menjadi fondasi ekonomi nasional,” ujar Trunoyudo usai acara Dialog Publik bertajuk “Semangat Kebangkitan Menuju Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan melalui Penguatan Kamtibmas yang Kondusif” di Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
Ia mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tidak bisa dipisahkan dari kondisi keamanan.
Jika ekonomi tidak tumbuh, kata dia, maka stabilitas keamanan pun rentan terganggu, dan sebaliknya.
“Semua aspek kehidupan sosial dan ekonomi memiliki efek domino. Ingin ekonomi tumbuh? Maka keamanan harus stabil. Kalau ekonomi melemah, keamanan juga bisa terganggu,” jelasnya.
Polri Siap Jadi Mitra Strategis Pertumbuhan Ekonomi
Polri, sambungnya, siap menjadi mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha, dalam mendukung tercapainya visi pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Trunoyudo menilai, hal tersebut bukan hal yang mudah jika tanpa kolaborasi. Namun dengan sinergi antar-elemen bangsa, dirinya yakin target tersebut bisa tercapai.
Menanggapi isu maraknya premanisme, Trunoyudo menyebut Polri terus meningkatkan kegiatan operasi penyakit masyarakat (pekat), yang mencakup penindakan terhadap aksi-aksi premanisme, seperti pungli, pemerasan, hingga penganiayaan.
“Premanisme ini status sosial yang kemudian diwujudkan dalam perbuatan pidana. Maka kita perlu memilah dan menindak secara hukum,” papar Trunoyudo.
Mei 2025: Polri Tangani 10.353 Kasus Premanisme
Ia juga mengungkapkan, dari 1–25 Mei 2025, Polri telah menangani sebanyak 10.353 kasus ihwal kasus premanisme di berbagai daerah.
Penindakan tersebut juga menyasar objek vital nasional dan kawasan industri yang rawan dimanfaatkan oleh kelompok tertentu, termasuk ormas.
“Kita sudah tindak di Kalimantan Tengah, Subang, hingga lahan milik BMKG (yang digunakan ormas). Semua ini demi menjaga iklim investasi dan kegiatan ekonomi tetap aman,” kata dia.
Polri Ajak Masyarakat Berperan Aktif Jaga Keamanan
Trunoyudo juga mengajak masyarakat, untuk berperan aktif menjaga keamanan dengan melapor ke hotline Polri 110, jika menemukan aktivitas yang meresahkan.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Kami akan tindaklanjuti laporan dengan langkah preventif, pembinaan, hingga penegakan hukum,” pungkasnya.[nnh]