(IslamToday ID) – Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengancam akan membunuh Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Atenius Murip karena meminta kelompok separatis bersenjata itu angkat kaki dari Kota Wamena.
Sebelumnya, Atenius Murip menegaskan hal tersebut merespons situasi genting di Jayawijaya pasca penyerangan OPM di RSUD Wamena pada Rabu (19/5/2025).
Terjadi sejumlah insiden kekerasan yang dilakukan kelompok OPM di Kota Wamena dalam pekan ini. Pertama, penembakan terhadap anggota Satlantas Polres Jayawijaya, Bripka Mardison Debataraja.
Bersama rekannya Aipda Bakri Sidikun menjadi korban penyerangan dengan senjata api saat melintas di Jalan Wenas menuju IGD RSUD Wamena. Keduanya, diberondong peluru tajam dari laras panjang oleh kelompok separatis yang mengendarai sepeda motor. Kedua anggota polisi itu selamat.
Namun membuat situasi di Kota Wamena menjadi kritis setelah Bupati Jayawijaya Atenius Murip mengultimatum kelompok separatis bersenjata angkat kaki dari wilayahnya. Atenius menegaskan tak ada tempat bagi kelompok separatis di tanah Papua, khususnya di Jayawijaya.
Ia mengaku sudah mendapatkan laporan pelaku penyerangan di RSUD Wamena itu adalah kelompok separatis dari wilayah Nduga.
“Kelompok Egianus (Kogoya) atau kelompok mana pun yang ada di sini, segera angkat kaki, tinggalkan Kota Wamena. Di Kota Wamena tidak ada tempat untuk peperangan, tidak ada tempat untuk kekerasan,” kata Atenius, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Ia mengatakan, Jayawijaya dan khususnya Kota Wamena adalah tempat seluruh masyarakat yang ingin hidup damai dan layak. “Di sini (Kota Wamena) tempat pendidikan, tempat orang untuk hidup layak,” ujarnya.
Pun ia meminta agar seluruh warga di Kota Wamena untuk saling menjaga kerukunan, perdamaian, dan keamanan.
Atas pernyataan tersebut, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap bersenjata OPM memastikan akan menjadikan Kota Wamena sebagai wilayah peperangan.
“TPNPB Kodap III Ndugama Derakma siap ambil alih Kota Wamena sebagai medan peperangan,” ujar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, dikutip dari Republika.
TPNPB-OPM, kata Sebby, juga mengingatkan seluruh masyarakat sipil yang berada di Kota Wamena untuk angkat kaki dari wilayah tersebut. Karena, kelompok bersenjatanya akan melakukan penyerangan-penyerangan acak dalam misi menguasai ibukota Kabupaten Jayawijaya tersebut.
“Kami sampaikan kepada seluruh warga sipil, baik yang itu orang asli Papua (OAP), dan imigran Indonesia untuk segera keluar dari Kota Wamena, atau berhenti beraktivitas (di luar rumah) sejak pagi hingga malam hari, agar tidak menjadi korban penembakan selama kami melakukan operasi,” ujar Sebby.
Pada Jumat (30/5/2025), TPNPB-OPM kembali menyampaikan ultimatum yang akan menargetkan Bupati Atenius Murip. “Bupati (Atenius Murip) resmi DPO (buronan), pasukan TPNPB se-Lapago siap eksekusi, dan harus cari peluang tembak dia mati,” kata Sebby. [wip]