(IslamToday ID) — Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa inovasi dan teknologi medis merupakan elemen krusial dalam membangun sistem kesehatan nasional yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan.
Hal tersebut, terungkap berdasarkan laporan belanja sektor kesehatan di Indonesia, yang terus meningkat dan tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau kita terus menambah belanja tanpa efisiensi, sistem ini tidak akan bertahan, ibarat rumah tangga yang pengeluarannya naik 50 persen, tapi penghasilan hanya naik 8 persen,” ujar Budi, dalam keterangan tertulis pada forum APAC 2025, Jakarta (3/6/2025).
Ia menjelaskan, untuk menyamai standar layanan kesehatan seperti di Malaysia, Indonesia butuh tambahan anggaran hingga USD 84 miliar dalam lima tahun ke depan, tiga kali lipat dari anggaran saat ini.
Karena itu, pendekatan berbasis teknologi dinilai sebagai strategi kunci, agar sistem kesehatan tetap tangguh dan adaptif di tengah keterbatasan fiskal.
Contoh Inovasi Teknologi Indonesia
Salah satu contoh teknologi yang disorot adalah PCSK9 inhibitor, obat kolesterol generasi baru yang cukup disuntikkan satu kali dan terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan.
“Obat PCSK9 ini baru satu contoh dari banyak inovasi medis yang bisa kita adopsi,” jelasnya.
Obat ini direncanakan akan mulai digunakan di 500 rumah sakit di seluruh Indonesia sebagai solusi yang lebih efisien dibandingkan terapi konvensional yang mahal dan harus dikonsumsi setiap hari.
Ia juga menyoroti potensi teknologi lain seperti bedah robotik dan kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan efisiensi layanan.
Menurutnya, teknologi ini dapat mempercepat diagnosis, mempersingkat waktu operasi, dan mengurangi masa rawat inap.
Sehingga dapat menekan biaya sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan.
“Teknologi tidak hanya membantu dokter, tetapi juga menyelamatkan anggaran negara. Kita harus mulai berpikir membangun sistem yang cerdas, bukan sekadar besar,” tegasnya.
Pemerintah memperkirakan total belanja sektor kesehatan Indonesia akan mencapai USD 240 miliar dalam lima tahun ke depan.
Sepertiga dari anggaran tersebut untuk pengadaan alat kesehatan dan pengembangan teknologi medis.
Mengakhiri paparannya, Menkes Budi membagikan refleksi dari latar belakangnya sebagai bankir. Ia menyebut bahwa krisis selalu hadir dalam dua wajah: bahaya dan peluang.
Saat ini, menurutnya, Indonesia berada di titik transisi penting, dan teknologi kesehatan adalah jawaban atas tekanan fiskal yang kian berat. [ham]