(IslamToday ID) – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa), menyoroti isu dugaan adanya persaingan antara menteri dan wakil menteri (wamen) di sejumlah kementerian dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Hensa mengatakan tidak kaget dengan isu ini, sebagaimana yang kini diperbincangkan publik.
“Ya kan memang banyak desas desus ada persaingan Menteri dan Wamennya, bukan hal baru,” tutur Hensa dalam keterangan tertulis yang diterima ITD News, Senin (9/6/2025).
Chemistry Jadi Salah Satu Pertimbangan Menteri & Wamen Dipilih
Namun, ia menilai, para menteri dan wakil menteri dipilih oleh Presiden Prabowo dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk chemistry (saling terhubung) antara keduanya.
“Sejatinya menteri tidak memilih wakil menterinya, tapi presiden yang memilih wakil menteri untuk menterinya, dan itu sudah mempertimbangkan banyak hal termasuk chemistry,” ujarnya.
Fenomena isu persaingan ini, kata Hensa, tidak hanya terjadi di Kementerian-Kementerian tertentu, tetapi juga di beberapa kementerian lain.
Contohnya, di Kementerian Perumahan Rakyat antara Menteri Maruarar Sirait dan Wamen Fahri Hamzah atau Kementerian BUMN antara Menteri Erick Thohir dan Wamen Dony Oskaria.
“Seharusnya tidak ada persaingan di antara menteri dan wamen, karena semestinya yang ada hanyalah visi dari Presiden Prabowo yang dijalankan oleh kabinetnya,” kata dia.
Tidak Semua Kementerian Tunjukkan Pola Persaingan
Namun, Pengamat Politik itu melihat, tidak semua kementerian menunjukkan pola persaingan.
Sebagai contoh, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Wamensesneg Juri Ardiantoro atau di Kementerian Pertanian antara Menteri Amran Sulaiman dan Wamen Sudaryono.
Dalam konteks Kementerian BUMN, Hensa menyoroti posisi Dony Oskaria yang kerap berada di ‘empat kedua’ dalam struktur kepemimpinan.
Selain sebagai Wakil Menteri BUMN di bawah Erick Thohir, Dony juga berada di bawah Rosan Roeslani dalam struktur PT Danantara.
“Erick, Dony, dan Rosan ini dipilih oleh Prabowo, sehingga ketiganya diyakini membawa misi dan visi yang sejalan dengan Prabowo,” imbuh Hensa.
Menteri & Wamen Harus Kompak Mewujudkan Visi Misi Presiden
Lebih lanjut, Hensa menekankan bahwa menteri dan wakil menteri harus bahu-membahu untuk mewujudkan visi dan misi Presiden.
Pasalnya, jika tanpa kekompakan, program-program prioritas presiden, seperti pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan penguatan BUMN, berisiko terganggu.
“Seharusnya menteri dan wakil menteri saling bahu-membahu membawa visi dan misi Presiden Prabowo, serta menjaga keberlangsungan program-program kerja Prabowo,” tambahnya.
Di sisi lain, keberhasilan kabinet Prabowo akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengesampingkan ego pribadi dan bekerja sebagai tim demi kepentingan nasional.
“Dengan visi besar Presiden Prabowo, menteri dan wakil menteri harus mampu menunjukkan kerja tim yang solid,” pungkas Hensa.[nnh]