(IslamToday ID) – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan pihaknya tidak pernah memberi rekomendasi jabatan komisaris kepada individu, baik anggota maupun pengurus di perusahaan, termasuk PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Hal tersebut disampaikan Gus Yahya menanggapi posisi Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur sebagai anggota Dewan Komisaris PT Gag Nikel.
“PBNU tidak pernah memberikan rekomendasi jabatan kepada individu, termasuk komisaris. Jika ada pengurus PBNU yang berbisnis atau menjabat di luar, itu merupakan urusan pribadi, bukan atas nama organisasi,” kata Gus Yahya, dikutip Jumat (13/6/2025).
Ia menegaskan, jajaran PBNU selama ini sudah banyak yang menjalankan bisnis, namun itu sepenuhnya kewenangan di luar organisasi. Selama ini, PBNU hanya memberi rekomendasi untuk sekolah.
“Jadi pada intinya kalau soal pribadi dari pengurus itu tanya sendiri ke yang bersangkutan. PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi apapun terkait jabatan apapun. Tidak ada satu pun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apapun di manapun. Yang ada itu rekomendasi untuk sekolah, bagi yang mau sekolah, minta rekomendasi PBNU itu kita kasih rekomendasi,” paparnya.
Sebelumnya, KH Ahmad Fahrur Rozi telah memberikan klarifikasi bahwa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris PT Gag Nikel merupakan urusan pribadi dan tidak terkait dengan organisasi PBNU.
Ia juga menegaskan bahwa Pulau Gag bukan destinasi wisata, melainkan wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang dikelola di bawah PT Gag Nikel. Lokasi pertambangan tersebut berjarak sekitar 40 km dari Piaynemo, atau lokasi destinasi wisata Raja Ampat.
Pemerintah juga secara resmi telah mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan di kawasan Raja Ampat pada Selasa (10/6/1025). Empat perusahaan tersebut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.
Pencabutan IUP dilakukan karena empat perusahaan terbukti melanggar ketentuan lingkungan, serta kawasan geopark atau taman bumi. [wip]