(IslamToday ID) – Wali Kota Solo, Respati Ardi akan menindak tegas parkir liar yang bertarif tinggi alias ngepruk.
Tak ingin kondisi itu semakin buruk, pemerintah bekerjasama dengan Polresta Solo terkait banyaknya fenomena pungli parkir dan premanisme.
Kerjasama kedua belah pihak tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU).
Wali Kota Solo, Respati Ardi mengemukakan MoU ini merupakan upaya untuk fokus dan pembinaan parkir liar di Kota Solo. Terlebih karena banyaknya laporan parkir liar dengan biaya tinggi (ngepruk).
Dia menyebutkan klausul dalam MoU itu sangat banyak. Namun yang utama adalah penertiban parkir liar yang marak di Solo.
“Perlu disegerakan karena dari hasil komunikasi dengan pihak kepolisian menunjukkan bahwa aktivitas pungli sudah masuk dalam unsur pidana,” tegas dia.
Dia menjelaskan tarif parkir tak sesuai aturan muncul saat adanya event-event tertentu di Kota Solo.
“Jadi banyak duan masuk parkir liar dengan biaya tinggi (ngepruk). Ini sudah masuk pungli dan sudah masuk tindak pidana,” kata Wali Kota Solo, Kamis (6/2025).
“Okeh banget muni-muni (banyak yang marah) event ditarik parkir Rp50 ribu ditarik Rp 100.000. Kemudian di pasar kalau ramai ditarik lebih. Jadi pungli ada unsur pidananya, ini biar di jewer sama Kapolresta,” kata Respati.
Dengan adanya kerjasama ini, lanjut dia, diharapkan parkir ke depan ada seperti pelatihan dasar dari kepolisian.
“Kita coba di Solo, untuk juru parkir harus mendapatkan sertifikasi pelatihan misalkan, nanti kita berikan indikator-indikator juga di situ,” katanya.
Dia menambahkan bagi pelaku pungli dan parkir liar agar ada tindak pidananya, supaya ada efek jera. Kedepan pihaknya melakukan pendataan dan penataan jukir Solo.
“Ini komitmen dengan para pengelola parkir, kita ambil jalan tengahnya (pendataan dan penataan jukir Solo),” pungkasnya. [ran]