(IslamToday ID)– Sekretaris Jenderal (Sekjen) Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC menyerukan aksi nasional dan internasional untuk menghentikan genosida Israel di Palestina.
Seruan ini muncul, setelah data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 55.701 orang gugur dan lebih dari 130.101 luka-luka, sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
“Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Angka di atas hanya yang tercatat, besar kemungkinan angkanya lebih tinggi karena banyaknya korban yang terjebak di reruntuhan maupun yang hilang, termasuk yang meninggal tidak langsung karena minimnya perawatan. tutur Furqan dalam keterangannya kepada IslamToday ID, Jumat (20/6/2025).
Korban Agresi Israel Diperkirakan 3–15 Kali Lipat Jumlah Kematian Langsung
Menurut jurnal medis ternama The Lancet, jumlah korban bisa mencapai tiga hingga empat kali lipat lebih besar dari angka resmi.
Ia menyebutkan, jurnal tersebut menulis bahwa jumlah kematian tidak langsung berkisar antara 3 hingga 15 kali lipat jumlah kematian langsung.
“Jika kita menerapkan perkiraan konservatif yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap kematian langsung, kita akan menemukan, bahwa angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian langsung,” ungkapnya.
Amerika Serikat Aktor Utama Genosida yang Terjadi di Palestina
Lebih jauh, ia menuding Amerika Serikat sebagai aktor utama yang memungkinkan kebrutalan ini terus berlangsung.
Furqan mengungkapkan, 80 persen senjata Israel disuplai oleh Amerika Serikat. Bahkan, Lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun lumpuh, karena setiap resolusi gencatan senjata selalu diveto Amerika Serikat.
Sebagai respons, FPN hari ini memobilisasi aksi besar-besaran di berbagai kota, termasuk Jakarta, Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Kendari, Majene, dan Makassar.
Di Jakarta, aksi dipusatkan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat.
“Aksi massa untuk menekan Amerika Serikat dan sekutunya, akan terus dilakukan bergelombang sampai Genosida dihentikan dan Palestina merdeka,” kata dia.
Semua Elemen Sipil Harus Bersatu Dukung Kemerdekaan Palestina
Furqan pun mengajak, kepada semua kekuatan sipil dan elemen bangsa di Indonesia untuk bangkit.
“Seluruh elemen sipil di Indonesia harus mulai merapatkan barisan dan menyatukan kekuatan. Kita harus galang persatuan perjuangan untuk menghentikan genosida dan mendukung kemerdekaan Palestina,” seru Furqan.
Ia juga mendorong pemerintah Indonesia, untuk kembali memainkan peran historisnya di panggung dunia.
Pemerintah Indonesia, kata dia, harus mengambil inisiatif kepemimpinan menggalang front internasional anti imperialisme, sebagaimana yang telah dipelopori oleh para pendiri bangsa.
Yakni, pada konferensi Asia Afrika 1955 sebagai bukti sejarah kepeloporan Indonesia. Kemudian, setelahnya puluhan bangsa mendapatkan kemerdekaannya.
“Namun satu-satunya peserta konferensi yang tersisa belum merdeka adalah Palestina. Karena itu kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah kita, hutang sejarah peradaban dunia. Panjang umur Palestina! STOP GENOCIDE, STOP ARMING ISRAEL! pungkasnya.[nnh]