(IslamToday ID) – Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Pondok dan Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya Zainul Ma’arif, menyatakan bahwa perjuangan membela Palestina bukan semata soal agama, tapi menyangkut hati nurani dan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Buya Yahya melalui akun Instagram pribadinya, @buyayahya_albahjah, pada Sabtu (21/6/2025), yakni merespons posisi Iran dalam konflik dengan Israel.
“Perbedaan urusan keyakinan ini berbeda. Hari ini bukan waktunya kita bicara itu, dan kita sudah terlambat. Bersama-sama meyakini bahwasannya Israel adalah musuh kita bersama. Dan dia telah menodai kemanusiaan. Bukan sekadar urusan agama,” tutur Buya Yahya.
Ia menilai, semua pihak yang membela Palestina, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim, adalah pejuang kemanusiaan.
Buya Yahya menolak sikap eksklusif dalam mendukung Palestina, hanya karena perbedaan mazhab atau latar agama.
“Apakah nanti muncul orang dari Iran? Atau nanti muncul dari Inggris? Atau mungkin dari Cina? Selagi untuk menghancurkan kezaliman kepada kemanusiaan, mereka adalah pejuang dunia,” ujarnya.
Ia juga mengkritik keras, pihak-pihak yang bersikap apatis atau bahkan menjadikan penderitaan rakyat Palestina sebagai bahan olok-olokan.
Menurutnya, sangat aneh jika hari ini ada orang yang tidak bersedih dengan kasus Palestina, bahkan bercanda di saat berbicara tentang Palestina.
“Ini kan aneh sekali. Hatinya di mana?” tambah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah itu.
Ia menuturkan, bahwa setiap manusia, bahkan tanpa keimanan sekali pun, seharusnya memiliki empati terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
“Ini bukan masalah keimanan lagi, nurani. Batin manusia, hidup hatinya. Ini terlepas dari urusan agama, biarpun di sana ada unsur agama,” terangnya.
Buya Yahya pun mengajak semua orang untuk mendukung Palestina, setidaknya dengan doa, harta, dan segala kemampuan yang dimiliki.
Selain itu, Ia juga mengingatkan bahwa membela Palestina adalah ujian bagi hati nurani.
“Jadi siapapun yang hari ini punya jasa untuk kemanusiaan di Palestina maka tidak boleh kita tidak mendukung. Kita harus bersama-sama untuk menghentikan kezaliman di Palestina,” pungkasnya.[nnh]