(IslamToday ID) – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah membentuk Forum Dai Digital Muhammadiyah (Fordigimu) sebagai upaya untuk memaksimalkan dakwah di dunia maya.
Inisiator dan Ketua Fordigimu, Kamarul Zaman, Selasa (24/6/2025), menjelaskan Fordigimu merupakan wadah strategis bagi para dai muda dan kreator konten untuk terus bersinergi dan berkarya dalam ruang digital, sebagai komitmen kolektif untuk membangun gerakan dakwah digital yang terorganisasi dan berkelanjutan.
“Tidak semua peserta dalam kegiatan akademi ini otomatis menjadi anggota Fordigimu. Akan ada seleksi berdasarkan karya, baik tulisan maupun video dakwah, yang telah dikumpulkan,” kata Kamarul.
Wakil Bendahara LDK PP Muhammadiyah itu mengatakan seleksi tersebut menjadi langkah awal untuk menjaga kualitas dan komitmen.
Ia memastikan Fordigimu tidak dibentuk sekadar sebagai forum formalitas, melainkan sebagai ruang pembelajaran kolaboratif dan inkubator kreativitas bagi dai Muhammadiyah di ranah digital.
Menurut Kamarul, Fordigimu tidak berhenti pada seremoni. Ke depan, akan diselenggarakan pelatihan-pelatihan virtual secara berkala, untuk memperkuat kapasitas para anggotanya dalam berbagai aspek, mulai dari penulisan naskah dakwah, pengelolaan media sosial, hingga produksi video dan desain konten dakwah yang kontekstual dan inklusif.
“Kita ingin agar dakwah digital Muhammadiyah tidak musiman, tapi terus berkembang lintas platform,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin mengatakan Fordigimu adalah bentuk komitmen Muhammadiyah untuk merespons tantangan zaman.
Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan medan dakwah baru yang menuntut kehadiran kader-kader yang cakap, kreatif, dan berorientasi pada perubahan sosial.
Melalui Fordigimu, Arifin mengajak para dai muda Muhammadiyah untuk naik kelas, menjadi kreator perubahan di ruang digital dengan karya, nilai, dan narasi Islam yang mencerahkan.
“Lahirnya Fordigimu adalah ikhtiar konkret untuk membangun ekosistem dakwah digital Muhammadiyah yang terstruktur, partisipatif, dan progresif. Forum ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk menghubungkan para dai lintas daerah dan minat, yang memiliki kesamaan visi dalam menyebarkan nilai Islam berkemajuan melalui berbagai media digital,” pungkas Arifin. [ant/wip]