(IslamToday ID) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Anton Sukartono Suratto menyatakan bahwa Indonesia harus mengambil peran aktif, dalam mendorong perdamaian di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Anton menyebut, konflik Iran-Israel tidak bisa dilepaskan dari konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara non-blok harus tetap konsisten mendorong dialog damai, melalui jalur diplomatik internasional.
“Kita harus bilang kepada negara-negara (yang terlibat konflik) jangan terlalu agresif. Kita harus bicara melalui OKI, melalui PBB, melalui apapun yang bisa kita bicara. Bahwa perang itu nggak bagus untuk semua orang,” ujar Anton saat ditemui wartawan usai acara Catalyst 2025 – Dialog Kebangsaan di Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).
Dampak Global dari Konflik Iran-Israel
Ia juga menyoroti dampak global dari potensi eskalasi perang, terutama terhadap distribusi energi dan kestabilan ekonomi dunia.
Dampaknya, kata dia, tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di dunia juga berdampak.
“Harga oil (minyak) pasti naik, kan Timur Tengah itu menghasilkan oil terbesar. Kalau perang distribusinya gimana? Memang bisa lewat (langit) terbang itu oilnya? Kan lewat laut. Lautnya ditutup, selatnya gimana? Jadi ini banyak sekali dampak dari peperangan,” ungkapnya.
DPR minta Kemenlu Mendata WNI di Wilayah Konflik
Selain itu, dalam konteks perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik, Anton mengatakan, pihaknya sudah meminta Kemenlu untuk mendata secara rinci kondisi WNI di sana.
“Kita juga sudah memohon kepada Menlu dan Alhamdulillah ditanggapi dengan baik. Apakah masih bisa kita evakuasi ke Indonesia? Atau memang di sana sudah aman atau nggak? Kita minta datanya dulu,” kata dia.
Ia juga berharap, agar Presiden Prabowo Subianto bisa mengambil langkah strategis dalam mendorong deeskalasi atau tindakan untuk mengurangi intensitas konflik.
Salah satunya, lanjut Anton, adalah dengan menjalin komunikasi dengan para pemimpin dunia.
“Yang bisa Indonesia lakukan dalam hal ini, Pak Prabowo, Presiden, ya mengingatkan kepada (Presiden Rusia) Putin, jangan ikut-ikutan juga. Pada (Presiden Amerika Serikat) Donald Trump lah, udah terlanjur nyerang Iran kan. Kalau nggak ini makin berkelanjutan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
“Intinya, kita sebagai bangsa yang termasuk besar, kita berharap tidak terjadi perang tersebut. Yang kita lakukan hanya saling untuk menjaga. Memang ini perangnya masalah ego. Jadi bukan masalah benar dengan salah lagi,” pungkasnya.[nnh]