(IslamToday ID) – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyatakan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat miskin, termasuk kategori miskin ekstrem, dibatasi maksimal hanya lima tahun bagi mereka yang berada dalam usia produktif.
“Kita tidak mau rakyat Indonesia, terutama yang miskin ekstrem dan miskin, menerima bantuan sosial sepanjang abad. Kita maunya terbatas. Jadi maksimal lima tahun,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Leontinus Alpha Edison saat diwawancarai di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Kebijakan itu, kata dia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong kemandirian masyarakat melalui penguatan ekonomi. Mereka yang masih berada dalam usia produktif akan diarahkan untuk mengikuti program pemberdayaan ekonomi yang digagas pemerintah, yakni Perintis Berdaya.
“Harapannya yang produktif, yang bisa kita latih, yang bisa kita angkat, yang bisa kita graduasi, itu harus kita berdayakan secara ekonomi juga,” ucap Leontinus
Namun demikian, ia menegaskan bahwa kebijakan itu tidak berlaku bagi masyarakat miskin yang tergolong penyandang disabilitas maupun lansia.
“Untuk kelompok rentan ini, bantuan sosial akan tetap diberikan oleh negara,” imbuhnya.
Perintis Berdaya: Jalan Baru Menuju Kemandirian
Program Perintis Berdaya merupakan inisiatif strategis dari Kemenko Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan.
Program tersebut, kata dia, memiliki landasan hukum yang kuat, yakni Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Program ini bertumpu pada empat pilar utama:
1. Berdaya Bersama – pembangunan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dan penguatan keahlian;
2. Berdaya Berusaha – mendorong akses usaha bagi pelaku UMKM, ekonomi kreatif, koperasi, dan pengusaha kecil;
3. Pembiayaan Inklusif – mempermudah akses pembiayaan yang adil dan menjangkau semua lapisan;
4. Berdaya Global – membuka kesempatan untuk memperluas pasar dan kerja sama internasional.
Melalui pendekatan yang menyeluruh tersebut, pemerintah berharap masyarakat miskin tidak hanya sekadar menerima, tetapi juga mampu bangkit dan berperan aktif dalam roda perekonomian bangsa.
“Semangatnya adalah menjadikan masyarakat tidak tergantung, tapi menjadi pelaku utama pembangunan ekonomi,” tutup Leontinus. [nfl]