IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menyampaikan gagasannya dalam acara Sekolah Nahdiyin Pergerakan (Sniper) di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (28/6/2025). Foto: Istimewa

Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menyampaikan gagasannya dalam acara Sekolah Nahdiyin Pergerakan (Sniper) di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (28/6/2025). Foto: Istimewa

Home Nasional

Mahfud MD: Indonesia Negara Kaya, tapi Dikuasai Oligarki dan Rakyatnya Tetap Miskin

Ahad, 29 Jun 2025 • 19:50
Reading Time: 2 mins read
by ⁠Naufal Faris Mu'adz
  • ⁠Naufal Faris Mu'adz

(IslamToday ID) — Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap kondisi paradoks yang tengah dihadapi Indonesia. Ia menyebutkan bahwa Presiden Prabowo sendiri mengakui, Indonesia merupakan negara kaya, namun mayoritas rakyatnya masih hidup dalam kemiskinan. Kondisi tersebut menurut Mahfud, mencerminkan adanya ketimpangan struktural yang serius.

“Negara kita dikuasai oleh pemilik modal. Pemerintah pun menjadi pemerintahan plutokrasi, di mana pejabat-pejabatnya dipilih oleh kekuatan modal,” kata Mahfud dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

Prabowo Akui Indonesia Dikuasai Oligarki

Mahfud mengutip isi buku Paradoks Indonesia yang menjadi rujukan Presiden Prabowo dan kini menjadi bacaan wajib para menteri. Dalam buku itu, Prabowo menyebut politik Indonesia telah dikendalikan oleh oligarki, yakni sekelompok kecil elite ekonomi dan pemilik modal yang menentukan arah kekuasaan.

ADVERTISEMENT

“Ini pernyataan langsung dari Presiden sendiri. Artinya, kritik terhadap sistem ini justru datang dari dalam kekuasaan,” ujarnya.

Ketimpangan Lahan dan Kekayaan yang Mencolok

Mahfud membeberkan data ketimpangan yang sangat mencengangkan. Ia menyebut, 1 persen penduduk Indonesia menguasai lebih dari separuh kekayaan nasional, tepatnya 50,6 persen. Sedangkan 10 persen orang terkaya menguasai 73 persen kekayaan negara.

“Sisanya dibagi oleh 99 persen rakyat lainnya. Ini jelas tidak adil. Negara kita sedang dalam kondisi timpang luar biasa,” ungkap dia.

Baca JugaPostingan Lainnya

Hendropriyono: Sejarah Indonesia Jangan Ditulis Negara, Karena Ada Potensi Kepentingan

Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Polri Adakan Lomba Mewarnai Bagi Anak-Anak

Rocky Gerung: Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Jadi Terobosan Demokrasi, Parpol Bisa Lebih Siap

Pramono Buka JakIM 2025, Dorong Jakarta Jadi Destinasi Wisata Olahraga

Dalam hal kepemilikan lahan, Mahfud menyebut pola yang sama terjadi. Sebagian besar lahan dikuasai segelintir orang, sementara mayoritas rakyat hanya menikmati sedikit sisa yang ada.

Rp 1.400 Triliun Dana Pengusaha Indonesia Parkir di Luar Negeri

Mahfud juga menyoroti fenomena capital flight (pelarian modal) yang sangat merugikan Indonesia. Ia menyebut bahwa para pengusaha Indonesia menyimpan dana sebesar Rp 1.400 triliun di luar negeri, sementara APBN Indonesia hanya sekitar Rp 2.100 triliun.

“Inilah bentuk nyata dari minimnya nasionalisme ekonomi. Ketika kekayaan nasional justru tidak berputar di dalam negeri,” ucap Mahfud.

Skandal Minyak: Dijual Murah ke Singapura, Dibeli Mahal oleh Negara

Dalam paparannya, Mahfud juga menjelaskan praktik dagang yang merugikan negara, terutama dalam sektor minyak. Ia mengungkap bahwa minyak mentah Indonesia dijual ke Singapura seharga 3 dolar, lalu kembali dibeli pemerintah dengan harga 9 dolar, tanpa minyak itu berpindah tempat.

“Yang berpindah hanya dokumennya. Minyak tetap di tempat, tapi harganya melonjak. Ini cara legal untuk merampok negara,” terang Mahfud.

Korupsi dan Ketimpangan Masih Jadi PR Besar

Menurut Mahfud, indeks persepsi korupsi Indonesia hanya mencapai skor 37 persen, jauh dari target 60 yang dicanangkan sejak era reformasi. Bahkan puncak pencapaian indeks tersebut hanya berhenti di angka 40 pada tahun 2019.

Ia juga menyinggung indeks distribusi kekayaan atau Gini ratio Indonesia yang masih berada di angka 0,381. Angka ini mencerminkan kesenjangan sosial yang masih tinggi di tengah kemajuan pembangunan.

Ada Kemajuan, Tapi Belum Merata

Meski menyampaikan banyak kritik, Mahfud tetap mengakui adanya sejumlah kemajuan, terutama di bidang pendidikan dan pengentasan kemiskinan.

“Lulusan perguruan tinggi kita sudah lebih dari 17 juta orang, dengan angka partisipasi mencapai 32 persen,” tuturnya.

Mahfud juga menyebut bahwa tingkat kemiskinan kini hanya 8,7 persen, angka yang jauh lebih baik dibandingkan era pra-kemerdekaan.

Catatan Kritis untuk Masa Depan

Mahfud MD menutup pernyataannya dengan ajakan untuk terus mendorong pemerataan kekayaan dan memperbaiki struktur ekonomi nasional.

“Selama sistem dikuasai oligarki, rakyat hanya akan jadi penonton di negeri sendiri. Sudah saatnya kita ubah arah ini,” pungkasnya. [nfl]

Share :
Tags: Indonesia Negara kayaIndonesia negara oligarkimahfud mdOligarkiRakyat Indonesia miskin

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Guru Besar Filsafat Intelijen Abdullah Mahmud Hendropriyono saat mengomentari penulisan sejarah ulang Indonesia melalui channel YouTube, Ahad (29/6/2025). Foto: Tangkapan layar YouTube Mahfud MD official

Hendropriyono: Sejarah Indonesia Jangan Ditulis Negara, Karena Ada Potensi Kepentingan

Ahad, 29 Jun 2025 • 21:06

Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Polri Adakan Lomba Mewarnai Bagi Anak-Anak

Ahad, 29 Jun 2025 • 20:59
PDIP Cabut Laporan Polisi, Rocky Gerung: Lebih Baik Terlambat Daripada Telat Sadar

Rocky Gerung: Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Jadi Terobosan Demokrasi, Parpol Bisa Lebih Siap

Ahad, 29 Jun 2025 • 19:46
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat membuka BTN Jakarta International Marathon (JakIM) 2025 dengan melakukan flag off di Silang Barat Laut Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (29/6/2025). Foto: Istimewa

Pramono Buka JakIM 2025, Dorong Jakarta Jadi Destinasi Wisata Olahraga

Ahad, 29 Jun 2025 • 18:34
Pakar ITB: Truk ODOL Merusak Jalan dan Picu Kecelakaan Lalu Lintas

Pengamat: Menhub Tidak Tawarkan Solusi Nyata dalam Penanganan ODOL

Ahad, 29 Jun 2025 • 18:34

Rayakan Tahun Baru Islam, Ribuan Warga Majene Tumpah Ruah Dukung Palestina

Ahad, 29 Jun 2025 • 18:18

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Elon Musk Kunjungi Pejabat China di Beijing, Apa Saja Agendanya?

Elon Musk: AS Bisa Masuk ke Dalam Perbudakan Utang

8 menit ago
0

Guru Besar Filsafat Intelijen Abdullah Mahmud Hendropriyono saat mengomentari penulisan sejarah ulang Indonesia melalui channel YouTube, Ahad (29/6/2025). Foto: Tangkapan layar YouTube Mahfud MD official

Hendropriyono: Sejarah Indonesia Jangan Ditulis Negara, Karena Ada Potensi Kepentingan

2 jam ago
0

Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Polri Adakan Lomba Mewarnai Bagi Anak-Anak

2 jam ago
0

Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat menyampaikan gagasannya dalam acara Sekolah Nahdiyin Pergerakan (Sniper) di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (28/6/2025). Foto: Istimewa

Mahfud MD: Indonesia Negara Kaya, tapi Dikuasai Oligarki dan Rakyatnya Tetap Miskin

3 jam ago
0

PDIP Cabut Laporan Polisi, Rocky Gerung: Lebih Baik Terlambat Daripada Telat Sadar

Rocky Gerung: Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Jadi Terobosan Demokrasi, Parpol Bisa Lebih Siap

3 jam ago
0

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat membuka BTN Jakarta International Marathon (JakIM) 2025 dengan melakukan flag off di Silang Barat Laut Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Ahad (29/6/2025). Foto: Istimewa

Pramono Buka JakIM 2025, Dorong Jakarta Jadi Destinasi Wisata Olahraga

5 jam ago
0

Next Post

Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Polri Adakan Lomba Mewarnai Bagi Anak-Anak

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Elon Musk: AS Bisa Masuk ke Dalam Perbudakan Utang
  • Hendropriyono: Sejarah Indonesia Jangan Ditulis Negara, Karena Ada Potensi Kepentingan
  • Semarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Polri Adakan Lomba Mewarnai Bagi Anak-Anak

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
  • ←
  • Custom channel Custom Link