(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari pemecatan Bambang Beathor Suryadi dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) yang kini ramai jadi perbincangan.
Beathor, aktivis senior yang dikenal vokal, diduga tersingkir lantaran sikap kritisnya terhadap keabsahan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam unggahan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (5/7/2025), Rocky menyebut Beathor sebagai sosok idealis yang tak gentar melawan kekuasaan, bahkan sebelum era reformasi bergulir.
“Beathor mencoba membuka tabir soal ijazah Jokowi yang katanya dibuat di Jalan Pramuka. Ia ingin para aktivis lebih kritis terhadap kekuasaan. Tapi akibatnya, dia justru disingkirkan,” kata Rocky.
Ia menilai pemecatan Beathor bukan sekadar persoalan internal lembaga, tetapi mencerminkan reaksi terhadap kegelisahan publik terkait isu ijazah presiden.
“Ini bisa dilihat sebagai puncak dari kecurigaan masyarakat. Beathor tahu risikonya sejak awal, tapi ia tetap maju,” ujar Rocky.
Ia menambahkan, pengalaman panjang Beathor dalam menghadapi tekanan politik, termasuk semasa Orde Baru, membuatnya tetap teguh dalam menyuarakan kebenaran.
“Buat Beathor, penjara sudah bukan hal baru. Yang lebih penting adalah kejujuran dari institusi seperti UGM. Kampus itu harus berani tampil ke publik dan tunjukkan dokumen asli,” tegas Rocky.
Ia juga menyinggung harapan agar Presiden Prabowo Subianto tak menutup mata terhadap polemik ini. Ia menyebut peran lembaga resmi sangat krusial untuk menuntaskan keraguan publik.
“Presiden tentu tak akan campur langsung, tapi pasti menanti kejelasan. Tanggung jawab ada di UGM, KPU, dan lembaga terkait lainnya. UGM jadi kunci,” pungkas Rocky. [wip]