(IslamToday ID) — Di tengah ketatnya persaingan industri halal global, Indonesia terus memantapkan langkah menjadi pemain utama, bukan hanya pasar. Komitmen itu terlihat dari kunjungan kerja Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Komisi VIII DPR RI ke Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), Kamis (3/7/2025).
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan menegaskan pentingnya HIPS sebagai kawasan strategis dalam penguatan ekosistem halal nasional. Ia menyebut HIPS sebagai prototipe rantai pasok halal yang ideal, meskipun kompleks dan melibatkan banyak entitas.
“Kami membangun sistem halal bukan sekadar untuk patuh regulasi, tapi sebagai tolok ukur daya saing. Malaysia punya 15 kawasan industri halal, Indonesia jangan mau tertinggal,” kata Haikal Hasan, dilansir dari situs resmi BPJPH, Jumat (4/7/2025).
Komisi VIII DPR Apresiasi Kawasan Halal yang Progresif
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, memimpin kunjungan bersama 16 anggota Komisi dan menyampaikan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah. Ia menyebut kawasan seperti HIPS menyentuh dimensi strategis yang lebih luas dari sekadar administratif.
“Halal bukan soal dokumen semata. Ini bagian dari positioning Indonesia dalam percaturan halal dunia. DPR ingin melihat langsung apakah kebijakan yang ada sudah cukup atau butuh akselerasi baru,” tutur Abidin.
Dalam kunjungan itu, rombongan juga meninjau salah satu pabrik kosmetik yang sedang menjalani proses sertifikasi halal. Saat ini, HIPS menaungi 32 pelaku usaha bersertifikat halal, dari skala mikro hingga besar.
Dorong UMK Naik Kelas lewat Sertifikasi Halal Gratis
Kepala BPJPH yang akrab disapa Babe Haikal itu menekankan, pentingnya pemerataan akses industri halal, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk itu, BPJPH meluncurkan program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) dengan kuota nasional sebanyak 1 juta sertifikat.
“Kami ingin halal ini tumbuh dari kaki lima sampai pabrik ekspor. Di Jawa Timur sendiri tersedia kuota 171.108 sertifikat gratis, dan baru terserap 30,44%,” ucap Babe Haikal.
Ia mengimbau para pelaku UMK segera mendaftar sebelum kuota habis. Menurutnya, sertifikasi halal bukan hanya jaminan mutu, tapi juga pintu masuk menuju pasar global.
Indonesia Pimpin Pembentukan ASEAN Halal Council
Tak hanya membangun dari dalam, BPJPH juga memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional. Dalam waktu dekat, BPJPH akan menggelar ASEAN Halal Forum di Kuala Lumpur, Malaysia, yang bertujuan membentuk ASEAN Halal Council.
“Dunia punya ISO 9001 untuk mutu, kenapa halal tidak? Halal itu universal. Kita sedang memimpin inisiatif besar untuk menyatukan standar halal ASEAN,” pungkas Babe Haikal. [nfl]