<b>(IslamToday ID) - </b>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tampak dilema melihat tingginya impor vaksin Covid-19 dalam negeri. Menurutnya impor vaksin Covid-19 yang tinggi jelas memboroskan devisa negara, namun di sisi lain impor vaksin ini demi menghambat penyebaran virus corona di tanah air. "Kita harap ketergantungan impor vaksin yang memakan devisa mendekati Rp 70 triliun bisa berkurang," kata Airlangga dalam sebuah webinar, Senin Selain itu, pada bulan Juli 2021 impor non migas Indonesia meningkat. Impor terbesar terjadi pada produk farmasi yang naik hingga US$ 185 juta atau setara Rp 2,1 triliun (dalam kurs Rp 14.400). Airlangga meminta lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia, termasuk BPPT untuk mendorong pengembangan teknologi bioscience di Indonesia. Dia juga meminta BPPT lebih banyak melakukan sumbangsih dalam pengembangan vaksin Merah Putih. Dia mengatakan vaksin produksi dalam negeri ini bisa diproduksi di tahun 2022. “Diharapkan sumbangsih dalam penanganan pandemi COVID. Utamanya pengembangan vaksin Merah Putih dan vaksin adaptasi teknologi lainnya. Di 2022 ini diharapkan bisa dipanen,” Airlangga Hartarto Menko Perekonomian