ISLAMTODAY ID—Al-Mas’udi adalah seorang penjelajah dunia, dan seorang sejarawan muslim abad ke-10 Masehi. Kisah penjelajahannya itu kemudian ia tulis dalam beberapa kitab sejarah yang melegenda.
Ia merupakan sejarawan muslim pertama yang menuliskan sejarah berdasarkan pengalaman empirisnya. Ia adalah sejarawan senior dari Bapak Historiografi Modern, Ibnu Khaldun, ilmuwan muslim abad ke-14.
“Dia adalah sejarawan pertama yang mendasarkan tulisannya pada pengamatan empiris dan ilmu induktif. Dengan demikian, ia adalah pendahulu sejarawan besar Ibn Khaldun dan bapak historiografi modern,” Prof. Nazeer Ahmed.
Prof. Nazeer juga membantah ujaran Orientalis Barat bahwa Al-Mas’udi merupakan Herodotus Arab. Menurutnya ujaran tersebut tidak adil bagi kedua belah pihak, Herodotus adalah sejarawan Yunani Kuno yang penulisan sejarahnya dinilai tidak berdasarkan pengalaman empiris.
Penulisan sejarah Herodotus dinilai bukan sebagai karya sejarah empiris, dan hanya berdasarkan ringkasan mitos, dongeng, pendapat serta beberapa fakta saja. Bahkan karya sejarah Herodotus menjadi sumber perdebatan.
Sementara Al-Mas’udi menuliskan sejarah berdasarkan hasil pengamatan dan kajian ilmiah yang berlandaskan geografi, etnografi, ekologi, antropologi, dan fakta sejarah.
Al-Mas’udi dalam kitabnya tersebut membuat narasi sejarah yang renyah untuk dibaca.Ia bahkan mempelopori penulisan sejarah berdasarkan dinasti, bukan periode tahunan. Metode tersebut kelak pada abad ke-14 dikembangkan oleh Ibnu Khaldun.
Siapakah Al-Mas’udi?
Al-Mas’udi bernama lengkap Abul Hasan Ali Ibn Hussain Ibn Ali Al-Mas’udi. Ia merupakan ilmuwan muslim yang hidup pada periode tahun 895 hingga 957 M.
Al-Mas’udi lahir dan tumbuh di Baghdad, Irak pada masa Khalifah Al Mu’tadid (892-904) dari Dinasti Abbasiyah berkuasa.
Al-Mas’udi merupakan salah satu ilmuwan muslim yang hidup pada zaman keemasan intelektual Abbasiyah di Kota Baghdad. Pada masanya juga hidup para ilmuwan muslim lain diantaranya ialah Al-Razi (wafat 925M), At-Tabari (wafat 923M), Al-Ashari (wafat 936), Manshur al-Hallaj (wafat 922), Al-Farabi (wafat 950).
Sejak kecil telah tertarik dengan berbagai bidang ilmu seperti sejarah, filsafat, hukum, geografi, astrologi, zoologi, sastra, musik dan puisi. Bahkan ia termasuk sosok yang sangat cerdas pada masanya.
Al-Mas’udi menghabiskan waktu hampir setengah abad hidupnya untuk melakukan penjelajahan. Penjelajahannya yang fenomenal itu sampai di banyak negara dan hampir seluruh benua ia singgahi.
Sejumlah negara di Asia, Afrika seperti India, China, Srilangka, Madagaskar, Yaman, Syria, Irak, Mesir, Oman, Basra, dan pantai Selatan Laut Kaspia, ia singgahi.
Aktivitas penjelajahannya dimulainya sejak ia berumur 20 tahun. Wilayah pertama yang disinggahi oleh Al-Mas’udi pada tahun 915 itu adalah Persia.
Setelah kembali Ke Baghdad pada 916, ia kembali melakukan penjelajahan berikutnya. Destinasi perjalanan Al-Mas’udi yang kedua ialah Kota Mansura, Multan (sekarang-Pakistan).
Al-Mas’udi melanjutkan perjalananya ke Bombay, Deccan dan Srilanka. Dari sana ia langsung melanjutkan perjalanannya ke Indochina, dan tiba di Kanton, China pada tahun 920.
Pada perjalanan pulangnya ia singgah di Madagaskar, Zanzibar, Oman dan tiba di Basra pada tahun 922. Semasa hidupnya ia pindah dua kali, pertama ke Damaskus (Syria) dan Kairo (Mesir).
Muruj adh-Dhahab wa Ma’adin al-Jawhar
Dokumentasi perjalanan penjelajahan Al-Mas’udi dirangkum dalam kitab Muruj adh-Dhahab wa Ma’adin al-Jawhar atau dalam bahasa Inggrisnya The Meadows of Gold and Quarries of Jewels (Padang Rumput Emas dan Tambang Permata).
Kitab Muruj ad-Dahab membahas pengalaman penjelajahannya ke berbagai negara di dunia. Merupakan kitab ensiklopedia bangsa-bangsa dan peristiwa sejarah yang ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami.
“Muruj ad-Dahab merupakan kontribusinya yang abadi, sebuah ensiklopedia bangsa dan peristiwa, terdiri atas 30 volume,” ungkap M. Atiqul Haque dalam bukunya 100 Pahlawan Muslim yang Mengubah Dunia.
Kitab Muruj ad-Dahab juga diyakini sebagai bukti bahwa bangsa Arab sudah sampai di Amerika Selatan. Dikisahkan sosok pelaut muslim Cordoba, Khashkhash ibn Saeed ibn Aswad telah menyebrangi Samudera Atlantik pada tahun 889.
Kitab lain karya Al-Mas’udi selain Muruj ad-Dahab adalah adalah Kitab Al-Tanbeh, Muruj al Zaman dan karya terakhirnya ialah al-Tanbih wa al-Ishraf.
Penulis: Kukuh Subekti