PRETORIA, (IslamToday.id) — Umat Islam Afrika Selatan melayangkan surat kepada pemerintah Arab Saudi yang menyatakan keprihatinan mereka akan rencana Saudi untuk mengeksekusi tiga ulama terkemuka pada akhir bulan Ramadan seperti diberitakan sejumlah media.
Menurut laporan media, otoritas Riyadh dilaporkan berencana mengeksekusi tiga ulama terkemuka negeri itu yang dituduh melakukan terorisme dan pelanggaran lainnya.
Ketiga Ulama tersebut termasuk Syaikh Salman al-Audah, Syaikh Awad Al-Qarni dan Syaikh Ali Al-Omari.
“Kami terkejut dan benar-benar terkejut bahwa tokoh-tokoh terkemuka yang punya pengikut di seluruh dunia di media sosial ditahan dan dituduh melakukan terorisme dan antara kejahatan-kejahatan lain,” demikian isi surat yang ditulis oleh Jaringan Muslim Afrika Selatan dan ditandatangani oleh beberapa organisasi Muslim dan tokoh terkemuka yang dialamatkan ke Kedutaan Arab Saudi di Pretoria.
Muslim Afrika Selatan mendesak pemerintah Saudi menjelaskan kepada semua Muslim di dunia bagaimana mungkin tiga ulama terkemuka yang dikenal mendakwahkan Islam secara damai malah diidentifikasi sebagai penjahat dan teroris.
“Jika memang para cendekiawan ini telah ditahan, maka pemerintah Saudi harus mengungkapkan sifat dari dakwaan, proses peradilan dan temuan pengadilan,” demikian ditulis dalam surat tersebut, dikutip dari Anadolu.
Muslim Afrika Selatan juga menyerukan pihak berwenang Saudi untuk bersikap transparan dalam kasus yang melibatkan tiga cendekiawan dan Ulama Muslim mengingat reputasi mereka di pentas global.
“Jika memang para cendekiawan ini dinyatakan bersalah atas tuduhan apa pun, kami dengan tulus meminta pemerintah Kerajaan untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini dan tindakan yang akan datang. Jika memang benar bahwa tokoh-tokoh terkemuka seperti itu telah diidentifikasi untuk dieksekusi,” tulis pernyataan itu.
Muslim Afrika Selatan lebih lanjut menambahkan jika para ulama terkemuka itu dieksekusi, “akan menjadi kerugian besar bagi umat Islam global. Mengingat orang-orang itu telah menjadi aset bagi Islam sepanjang hidup dan karier mereka.”