KAIRO, (IslamToday.id) — Ikhwanul Muslimin Mesir menegaskan bahwa mereka tidak pernah berniat merusak stabilitas dan keamanan Kuwait.
Pernyataan itu dikeluarkan pada Sabtu (13/7), sehari setelah otoritas Kuwait menyatakan telah menaklukkan “sel teroris” yang terafiliasi dengan kelompok tersebut.
Pada Jumat, Kementerian Dalam Negeri Kuwait mengatakan bahwa mereka telah menahan delapan warga Mesir – yang diduga bergabung dengan Ikhwanul Muslimin – dengan tuduhan terorisme.
Menurut kementerian, delapan orang itu bersembunyi di Kuwait dan mengaku telah melancarkan serangan teroris di Mesir sebelum melarikan diri ke negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Ikhwanul Muslimin mengklarifikasi bahwa delapan warga Mesir itu “bekerja di Kuwait sesuai dengan prosedur hukum yang mengatur tempat tinggal para ekspatriat”.
“Tidak pernah terbukti bahwa mereka telah melakukan pelanggaran hukum di negara itu atau merusak keamanan dan stabilitasnya,” tegas Ikhwanul Muslimin, dikutip dari AA.
Ikhwanul Muslimin pun berniat mengekstradisi delapan warga Mesir itu yang dikhawatirkan akan menghadapi ketidakadilan dan penganiayaan.
Mesir memasukkan Ikhwanul Muslimin dalam daftar hitam pada 2013, tak lama setelah Presiden Mohamed Morsi yang terpilih secara demokratis lengser. Mohamed Morsi meninggal dunia bulan lalu selama persidangan di Kairo atas tuduhan spionase.