(IslamToday ID) – Masyarakat dunia telah mengetahui bahwa selama puluhan tahun Voice of America (VOA) adalah media propaganda yang didanai oleh pemerintah AS. Gedung Putih mengkritik mereka melalui postingan blog dan tidak memanggilnya secara resmi.
“VOA sebagaimana diketahui terlalu sering memberi panggung untuk musuh-musuh Amerika, bukan warganya,” demikian petikan pernyataan Gedung Putih dalam “1600 Daily,” suatu rangkuman berita dan peristiwa yang dikirim secara berkala melalui email. Ditambahkan, Gedung Putih juga menuduh VOA memperkuat propaganda Beijing.
Sebenarnya yang dipersoalkan adalah laporan VOA tentang perayaan di Wuhan, China. VOA menurunkan laporan yang berisi pujian atas kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah China sebagai kebijakan yang sukses dalam memerangi corona.
Surat kabar 1600 daily lebih lanjut menuduh VOA menggunakan statistik pemerintah China di dalam grafik perbandingan kematian yang diakibatkan virus corona.
Untuk menegaskan bahwa VOA terlibat propaganda pro Beijing tersebut, surat kabar 1600 daily mengemukakan bagaimana media itu juga memuat Twitter dari Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif tahun lalu. Kala itu Menlu Iran itu mengancam AS dan menggandeng Rusia dalam sebuah video propaganda.
Perilaku VOA itu mengingatkan kita akan perang dingin dimana media itu selalu mempromosikan kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia.
Pemerintahan Donald Trump atau yang lainnya sudah diketahui memang tidak begitu suka dengan perilaku VOA. Namun mereka tidak segera memanggil penanggung jawab VOA yakni Badan Media Global Amerika Serikat.
Gedung Putih sendiri seperti tidak berdaya jika menghadapi pemberitaan VOA yang cenderung nakal dan mendikreditkan pemerintah.
Namun kejadian itu bertolak belakang jika melihat memo internal Direktur VOA Amanda Bennett yang mengeluh bahwa Gedung Putih menghina staf VOA yang heroik yang mempertaruhkan nyawa mereka. “Untuk memberikan berita dan informasi berbasis fakta, adil, tidak memihak dan informatif kepada dunia,” demikian laporan South China Morning Post, surat kabar Hong Kong milik Alibaba.
Bennett bisa melakukan protes terkait disinformasi dan kesalahan informasi China dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan 45 bahasa penyiaran lainnya. Siapa pun yang membocorkan memonya ke China hanya membuktikan kebenaran Gedung Putih.
Masyarakat dunia mungkin bertanya-tanya siapa yang bertanggung jawab di AS jika lembaga federal itu bisa melakukan apa saja yang mereka mau.
Kemudian lagi, masyarakat dunia mungkin telah berjuang untuk membuat masuk akal birokrat federal yang mencoba untuk memakzulkan Trump. CIA secara keliru menuduh presiden terpilih berkonspirasi dengan Rusia, FBI memata-matai kampanyenya menggunakan surat perintah penipuan berdasarkan dokumen palsu. Dana propaganda 200 juta dolar AS per tahun yang digelontorkan tidak menyerang musuh sama sekali seperti China, Iran, dan Rusia. (wip)