(IslamToday ID) – Secara berturut-turut sudah genap seminggu Vietnam dilaporkan tidak ada kasus infeksi virus corona (Covid-19). Negara ini akan membuka kembali sekolah pada Senin (4/5/2020).
Sejak virus corona menjadi pandemi global, Vietnam mencatat ada 270 orang warganya terinfeksi. Namun tidak ada kematian dan jumlah pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 219 orang, sedangkan sisanya masih dalam perawatan.
Kementerian Kesehatan setempat melaporkan ada 443 kasus suspect dan hampir 35.000 orang dipantau dan dikarantina hingga Jumat (1/4/2020) malam.
Kantor Berita Vietnam (VNA) dalam laporannya menyatakan pelajar di Ibukota Vietnam, Hanoi akan kembali ke sekolah mulai Mei setelah istirahat selama tiga bulan karena pandemi Covid-19.
Keputusan itu dibuat oleh Ketua Komite Rakyat Hanoi, Nguyen Duc Chung pada Jumat.
Secara khusus, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) akan menyambut siswa kembali bersekolah pada 4 Mei. Sedangkan mereka yang dari TK dan SD akan kembali masuk pada 11 Mei.
Sebelumnya, Kota Ho Chi Minh mengumumkan bahwa siswa kelas 9 dan 12 akan kembali ke sekolah pada 4 Mei untuk menyelesaikan semester kedua mereka, sebelum ujian masuk sekolah dan kelulusan masing-masing pada akhir Juli dan awal Agustus.
Keberhasilan Vietnam menghadang virus corona memang patut diacungi jempol. The Telegraph menyoroti bagaimana negara ini bisa keluar dari tekanan virus corona, padahal secara geografis hanya berjarak 870 mil dengan China, serta berpenduduk 95 juta.
“Ia telah berhasil mengendalikan virusnya meskipun kurang mampu dibandingkan dengan pemain-pemain kuat Asia lainnya, seperti Korea Selatan dan Taiwan, dan berbatasan 870 mil dengan China,” tulis Telegraph.
Respons cepat yang dilakukan Vietnam dalam menangani virus ini juga menjadi perhatian. Strategi Vietnam berfokus pada target, pelacakan kontak yang ketat, dan pengujian pada kelompok kecil Covid-19 sebelum menyebar. Sejak awal kasus pertama ditemukan pada Januari, Hanoi sudah bergerak.
Pada Februari dilakukan karantina pada lebih dari 10.000 warga di Komune Son Loi di provinsi utara Vinh Phuc setelah terinfeksi dalam jumlah kecil. Juga diberlakukan karantina 14 hari bagi siapapun yang tiba di Vietnam dari negara-negara berisiko tinggi.
Semua sekolah dan universitas juga sudah diliburkan sejak awal Februari. Pada Maret ketika ditemukannya cluster besar akibat penerbangan dari Inggris, pemerintah Vietnam langsung melacak dan mengisolasi semua penumpang. Menangguhkan masuknya bebas visa untuk Inggris dan beberapa negara Eropa.
Berlanjut dengan penutupan penerbangan dari beberapa negara dan pengumuman lockdown untuk beberapa provinsi. Kota Hanoi, Provinsi Bac Ninh, Provinsi Ha Giang, dan Kota Ho Chi Minh akan mempertahankan beberapa pembatasan kegiatan. (wip)