(IslamToday ID) – Pandemi global virus corona (Covid-19) belum juga terbendung. Lebih dari 250.000 orang di seluruh dunia dilaporkan meninggal dunia akibat virus mematikan asal China itu.
Menurut data Worldometers, Selasa (5/5/2020), lebih dari 85 persen kematian global terjadi di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Virus juga sudah menyebar ke 212 negara dan beberapa wilayah. Total ada 3.644.708 kasus infeksi dengan 252.357 kematian dan sebanyak 1.194.826 pasien berhasil disembuhkan.
Data lain dari John Hopkins University (JHU) menunjukkan ada 3.580.024 kasus infeksi dengan 251.365 kematian dan sebanyak 1.162.563 pasien berhasil disembuhkan.
Berikut data lima negara dengan pandemi Covid-19 terparah di dunia:
1. Amerika Serikat: 1.212.835 kasus, 69.921 kematian, 188.027 pasien sembuh
2. Spanyol: 248.301 kasus, 25.428 kematian, 151.633 pasien sembuh
3. Italia: 211.938 kasus, 29.079 kematian, 82.879 pasien sembuh
4. Inggris: 190.584 kasus, 28.734 kematian, pasien sembuh masih dalam pendataan
5. Perancis: 169.462 kasus, 25.201 kematian, 51.371 pasien sembuh
Sebelumnya, Presiden AS Donald John Trump mengatakan ia sekarang percaya sebanyak 100.000 orang Amerika Serikat (AS) dapat meninggal dalam pandemi Covid-19. Kekhawatiran Trump muncul setelah angka kematian di AS sudah melewati perkiraan awal sebelumnya. Namun, ia juga yakin AS akan memiliki vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini.
Trump dalam perbincangan secara virtual yang disiarkan oleh Fox News membuat perkiraan tentang pemulihan yang cepat untuk ekonomi AS yang rusak akibat pandemi Covid-19. Dalam wawancara itu pula ia menyalahkan China atas pandemi yang disebabkan virus corona yang secara ilmiah bernama SARS-CoV-2 tersebut.
“Kita akan kehilangan 75, 80 hingga 100.000 orang. Itu adalah hal yang mengerikan,” kata Trump.
Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kasus Covid-19 sudah mulai melambat dan menurun. Namun, pemerintah Inggris menolak memperlonggar lockdown karena masih terlalu dini mengingat situasi belum sepenuhnya terkendali.
Italia siap melonggarkan lockdown kemarin setelah mencatat jumlah kasus kematian terendah, yakni 174 orang meninggal akibat virus corona sejak kebijakan karantina wilayah dimulai dua bulan lalu.
Taman-taman sudah dibuka, olahraga di luar ruangan akan diizinkan, dan orang-orang dapat mengunjungi anggota keluarga mereka. Bar dan restoran akan mulai memungkinkan pelanggan untuk makan di dalam gedung pada bulan Juni. Namun, sekolah, bioskop, dan sebagian besar toko masih akan tutup.
PM Italia Giuseppe Conte memperingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan infeksi baru, walau jumlah infeksi baru dan pasien dalam perawatan intensif terus menurun. Secara keseluruhan, angka kematian di Italia mencapai 28.884 orang.
Sementara itu, Spanyol mencatat angka kematian terendah dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir. Total angka kematian di Spanyol mencapai lebih dari 25.000. Warga dewasa dapat berolahraga di luar ruangan untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan. Sebelumnya, karantina wilayah dilonggarkan untuk anak di bawah 14 tahun pada pekan lalu.
“Spanyol menuai penghargaan dari pengorbanan yang dilakukan selama lockown,” kata PM Pedro Sanchez. Pemerintah Spanyol kemarin mulai mewajibkan penggunaan masker bagi warga saat menggunakan transportasi umum. (wip)