(IslamToday ID) – Lebih dari 60 pekerja di sebuah pabrik raksasa Amerika, Philip Morris di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona. Tes itu dilakukan setelah didapati dua staf perusahaan tersebut meninggal akibat Covid-19.
Perusahaan tersebut adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan itu terpaksa menghentikan operasinya sejak 26 April lalu setelah adanya dua kematian akibat corona. Setelah dilakukan pengujian ternyata ditemukan cluster baru.
Joni Wahyuhadi, petugas di Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mengatakan, 60 pekerja dinyatakan positif mengidap virus corona. “Semua telah diisolasi dan pelacakan kontak telah ditangani oleh pemerintah kota,” katanya kepada Reuters, Jumat (8/5/2020).
Perusahaan tersebut sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik yang ketat, pemeriksaan suhu, dan pemeliharaan kebersihan sejak pertengahan Maret. Itu dilakukan setelah kasus pertama virus corona diumumkan di Indonesia. Demikian diungkapkan oleh Ryan Sparrow, juru bicara Philip Morris International.
Dalam pernyataan sebelumnya, Sampoerna menyatakan proses produksi telah dihentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan untuk melawan corona. Sementara, produk-produknya akan ditahan dari pasar selama lima hari.
Menurut WHO, virus corona dapat bertahan hingga 72 jam pada plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga, dan kurang dari 24 jam pada karton.
Menurut Joni, dari 500 karyawan di pabrik Sampoerna ada lebih dari 90 yang memperlihatkan gejala mirip flu. Mereka saat ini sedang dikarantina di sebuah hotel.
Ia menambahkan, saat puluhan karyawan terdeteksi, beberapa rumah sakit besar di Surabaya sudah penuh dengan pasien. Sehingga pihak Sampoerna membuat sendiri tenda darurat untuk perawatan. “Kami membuat rumah sakit darurat dan sudah ada tiga tenda (perawatan),” kata Joni.
Kepala Satuan Tugas Covid-19 Indonesia, Doni Monardo mengatakan pada Senin tingkat infeksi keseluruhan Indonesia telah turun sebesar 11 persen. Namun pada Selasa terjadi peningkatan kasus harian tertinggi dengan 484 positif.
Indonesia secara resmi mencatat 12.071 infeksi dan 872 kematian, jumlah kematian terbesar di Asia Timur di luar China.
Terkait tingkat infeksi apakah mulai stabil di Indonesia, ahli epidemiologi Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan untuk Jakarta dan sekitarnya dan Kota Bandung tampaknya masih belum akan berakhir.
“Tetapi di Jawa Timur, tampaknya akan terjadi lagi spike,” kata Panji, dosen di Universitas Padjadjaran ini.
Jawa Timur telah mencatat jumlah kasus tertinggi ketiga di Indonesia dengan total 1.171 positif, di bawah Jakarta dan Jawa Barat. Namun Jawa Timur dengan jumlah kematian tertinggi kedua di angka 117.
Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana membenarkan bahwa kapasitas perawatan kesehatan sedang ditingkatkan, tetapi tingkat infeksi di Surabaya telah menurun. (wip)