(IslamToday ID) – Ketegangan terjadi antara China dan Jepang terjadi di Laut China Timur. Jepang terpaksa mengerahkan kapal patroli dan mengeluarkan peringatan setelah mengetahui sekelompok kapal penjaga pantai (coast guard) milik China terlihat mengejar sebuah kapal nelayan Jepang.
Dilansir dari South China Morning Post, Penjaga Pantai Jepang menyatakan empat kapal penjaga pantai China memasuki perairan dekat Kepulauan Diaoyu yang merupakan sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikendalikan oleh Tokyo dan dikenal secara lokal sebagai Senkaku.
Pertarungan terjadi sekitar 50 menit kemudian, ketika dua kapal China mulai mengejar kapal penangkap ikan Jepang di perairan sekitar 12 km barat daya Uotsuri, salah satu pulau terbesar dalam kepulauan itu.
Setelah agen maritim mengirim kapal patroli ke tempat kejadian dan mengeluarkan peringatan melalui radio, kapal-kapal China meninggalkan daerah itu.
Kapal penangkap ikan tersebut memiliki tiga anggota awak pada saat pengejaran tetapi tidak ada yang terluka.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari penjaga pantai Jepang mengatakan bahwa dirinya tidak berpikir bahwa peristiwa berbahaya telah terjadi.
Sebelumnya pada Jumat (8/5/2020), Penjaga Pantai China menyatakan pada akun media sosial resmi Weibo bahwa armada kapalnya telah berpatroli di perairan teritorial di sekitar Kepulauan Diaoyu.
Pulau-pulau dan terumbu-terumbu yang tidak berpenghuni namun kaya akan sumber daya alam di Laut China Timur telah menjadi tempat perselisihan teritorial antara China dan Jepang selama beberapa dekade, meskipun hubungan antara kedua raksasa Asia itu terus membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengunjungi Beijing dua kali sejak 2018. Sementara para pejabat dari kedua pihak bekerja untuk mengatur kembali kunjungan kenegaraan ke Jepang oleh Presiden China Xi Jinping yang telah direncanakan bulan lalu, tetapi harus ditunda karena pandemi virus corona.
Pemerintah Jepang membeli Kepulauan Diaoyu dari pemilik pribadi pada 2012, tetapi Beijing mengklaimnya.
Beijing juga telah berupaya untuk menegaskan kedaulatannya di wilayah tersebut dengan memberlakukan larangan memancing musim panas tahunan di Laut China Timur, termasuk di perairan lepas Kepulauan Diaoyu. (wip)