(IslamToday ID) – WHO menyatakan virus corona (Covid-19) bisa menjadi endemik seperti HIV yang hingga kini belum ada obatnya. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS.
“Penting untuk meletakkan ini di atas meja, virus ini mungkin menjadi endemik lain di komunitas kami, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang,” kata pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan dalam konferensi pers online di Jenewa, Swiss seperti dilansir Reuters, Kamis (14/5/2020).
“Saya pikir penting bagi kita untuk realistis dan saya tidak berpikir siapapun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang,” ujarnya.
“Saya pikir tidak ada janji dalam hal ini dan tidak ada tanggal (kapan berakhir). Penyakit ini mungkin menjadi masalah yang panjang, atau mungkin tidak (berakhir),” tambahnya.
WHO juga memperingatkan tidak ada cara untuk menjamin bahwa pelonggaran pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi. “Banyak negara ingin keluar dari langkah-langkah yang berbeda,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Tapi rekomendasi kami, tetap waspada di negara mana pun pada tingkat setinggi mungkin,” tambahnya.
Ryan menambahkan bahwa ada jalan yang sangat jauh untuk kembali ke keadaan normal. Ia bersikeras bahwa negara-negara harus tetap berada di jalurnya dalam merespons pandemi ini.
“Ada beberapa pemikiran ajaib yang terjadi bahwa penguncian (lockdown) bekerja dengan sempurna dan bahwa tanpa penguncian juga akan sangat baik. Keduanya penuh dengan bahaya,” kata ahli epidemiologi Irlandia tersebut.
Ryan menjelaskan, risiko dari Covid-19 masih tinggi di level nasional, regional, dan global. “Apa yang kami semua khawatirkan adalah siklus jahat bencana kesehatan publik dan ekonomi jika lockdown dilonggarkan tanpa kemampuan mendeteksi wabah baru,” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Kontrol ketat diperlukan untuk mengurangi risiko saat ini.”
Pemerintah di penjuru dunia berupaya membuka lagi ekonomi saat wabah itu masih terjadi. Saat ini virus corona telah menginfeksi 4,29 juta orang dan mengakibatkan 291.375 orang meninggal dunia.
Uni Eropa (UE) mendorong pembukaan kembali perbatasan internal secara bertahap. Menurut blok itu, belum terlalu terlambat untuk menyelamatkan beberapa musim turis saat musim panas sambil tetap menjaga keamanan dari virus.
Namun para pakar kesehatan publik menyatakan perlu sangat hati-hati untuk menghindari wabah baru.
“Kita perlu memiliki pemikiran bahwa membutuhkan waktu untuk keluar dari pandemi ini,” ujar Maria van Kerkhove, epidemiologis WHO. (wip)