(IslamToday ID) – Brasil menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Dengan 330.890 kasus, negara Amerika Selatan ini menggeser posisi Rusia yang memiliki 326.448 kasus.
Kementerian Kesehatan Brasil menyatakan 20.803 kasus baru tercatat pada Jumat (22/5/2020), sehingga total menjadi 330.890 kasus. Negeri Samba juga melaporkan 21.048 kematian dan sebanyak 135.430 pasien sembuh. Data tersebut juga sama seperti yang dilaporkan John Hopkins University (JHU), Sabtu (23/5/2020).
Sebagai perbandingan, JHU melaporkan AS memiliki 1.600.937 kasus Covid-19 dengan 95.979 dan sebanyak 350.135 pasien berhasil disembuhkan.
Sedangkan Rusia yang kini berada di urutan ketiga dunia memiliki 326.448 kasus Covid-19 dengan 3.249 kematian dan sebanyak 99.825 pasien berhasil disembuhkan.
Virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sudah menyebar ke 213 negara dan beberapa teritorial. Masih menurut data JHU, total kasus Covid-19 secara global mencapai 5.210.817 dengan 338.160 kematian dan 2.056.643 pasien berhasil disembuhkan.
Pekan lalu, pemerintah Kota Sao Paulo memperingatkan bahwa sistem kesehatannya bisa kewalahan jika penduduk tidak mengikuti pedoman jarak sosial. Pejabat di kota dengan 12 juta jiwa itu telah mengumumkan libur lima hari dalam upaya untuk membuat penduduk tinggal di rumah.
Namun Presiden Brasil Jair Bolsonaro terus mengabaikan ancaman virus tersebut dengan mengatakan karantina dan penutupan wilayah akan berdampak lebih buruk pada ekonomi negara.
Sementara itu, WHO menyatakan Amerika Selatan telah menjadi “episentrum baru” pandemi corona menyusul lonjakan jumlah warga yang terinfeksi.
“Dalam arti tertentu, Amerika Selatan telah menjadi episentrum baru untuk penyakit ini. Kami telah melihat banyak negara Amerika Selatan dengan jumlah kasus yang terus meningkat,” ujar Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan pada konferensi pers virtual seperti dikutip dari AFP.
“Jelas ada kekhawatiran di sana, tetapi yang paling terpengaruh pada saat ini adalah Brasil.”
Kementerian Kesehatan Brasil telah merekomendasikan penggunaan obat anti malaria chloroquine dan hydroxychloroquine untuk mengobati kasus-kasus Covid-19 yang ringan. Obat ini juga telah dipromosikan oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro meskipun kurangnya bukti konklusif tentang keefektifannya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (18/5/2020) membuat pengumuman mengejutkan bahwa ia mengonsumsi hydroxychloroquine, meskipun para ahli pemerintahnya sendiri mengatakan obat itu tidak cocok untuk memerangi virus corona.
Ryan menekankan, bahwa baik hydroxychloroquine maupun chloroquine tidak terbukti efektif dalam pengobatan Covid-19. Kedua obat tersebut termasuk beberapa obat lain yang sedang dalam uji klinis terkoordinasi WHO. Sekitar 3.000 pasien ambil bagian dalam uji coba di 320 rumah sakit di 17 negara. (wip)