(IslamToday ID) – Militer Iran siap melawan militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Arab atau Teluk Persia jika benar-benar terjadi konfrontasi. Iran mengklaim telah menerima pasokan 112 kapal tempur baru yang bisa luncurkan rudal.
Kapal-kapal tempur anyar itu termasuk speedboat tempur kelas Ashura, kapal patroli pesisir Zolfaghar dan kapal selam Taregh.
“Kami mengumumkan hari ini bahwa di mana pun orang Amerika berada, kami berada tepat di sebelah mereka. Dan mereka akan merasakan kehadiran kami secara lebih dalam waktu dekat,” kata Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Laksamana Muda Alireza Tangsiri dalam sebuah upacara di Iran selatan, Kamis (28/5/2020).
Dalam setahun terakhir, Iran dan AS sudah dua kali berada di ambang perang habis-habisan. Konfrontasi terbaru antara dua musuh bebuyutan ini terjadi setelah AS menuduh kapal-kapal IRGC melecehkan beberapa kapal perangnya di Teluk Persia pada pertengahan April lalu.
“Maju sambil tetap bertahan adalah sifat pekerjaan kami,” kata Komandan IRGC, Mayjen Hossein Salami.
“Tetapi ini tidak sama dengan kepasifan terhadap musuh,” ujarnya. “Iran tidak akan tunduk pada musuh apapun,” tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (29/5/2020).
Menurut Salami, IRGC telah diinstruksikan untuk memperluas kekuatan Angkatan Laut Iran sampai mampu secara memadai mempertahankan kedaulatan teritorial dan integritas, melindungi kepentingan Angkatan Laut, dan mengejar serta menghancurkan musuh.
Pertikaian kedua negara itu sudah berlangsung beberapa dasawarsa dan situasinya memburuk sejak 2018 ketika Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan multinasional tentang program nuklir Iran. Kesepakatan itu mengamanatkan Iran mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.
Ketegangan meningkat lebih lanjut pada Januari lalu ketika serangan udara AS menewaskan Qasem Soleimani, jenderal top Iran yang mengepalai Pasukan Quds, sebuah pasukan khusus IRCG yang beroperasi di luar Iran. (wip)