IslamToday ID — Gelombang aksi protes atas kematian George Floyd makin menyebar luas ke puluhan kota di AS, akan tetapi aksi ini ternyata bukan hanya terjadi di Amerika Serikat saja, aksi solidaritas George Floyd juga terjadi di sejumlah wilayah di benua Eropa.
Aksi solidaritas Floyd di wilayah Eropa di antaranya terjadi di Inggris, Denmark, dan Jerman, demikian menurut laporan CNN.
Di London, Inggris, para pengunjuk rasa berkumpul di Alun-alun Trafalgar menyuarakan keprihatinan mereka atas aksi rasialisme dan brutalisme oleh polisi, Ahad (31/5).
Sebagian pengunjuk rasa tampak melakukan pawai jalan kaki ke Kedutaan Besar AS yang berada di kawasan Nine Elms, London.
Menanggapi adanya aksi tersebut, Kepolisian Metropolitan London mengeluarkan peringatan kepada warga untuk menghindari kawasan Nine Elms.
Selain itu, Kepolisian Metro London juga mengerahkan petugasnya untuk menjaga agar aksi tetap berjalan kondusif.
Akun Twitter @metpoliceuk
Police are aware of demonstrators gathering outside the US Embassy in #NineElms this afternoon.
Officers are on scene & engaging with those in attendance. An appropriate policing plan is in place.
Diunggah pada 8:46 PM UK, 31 Mei 2020
Sementara itu di Berlin, Jerman, pengunjuk rasa dengan mengenakan masker tampak melakukan aksi solidaritas Floyd. Dalam aksi yang berlangsung di depan Gerbang Brandenburg Jerman, para demonstran terlihat membawa poster-poster yang di antaranya bertuliskan, ‘Justice can’t wait’ dan ‘Black Lives Matter’.
Selain itu, berdasarkan sejumlah video yang beredar di jagad Twitter, tampak ribuan massa menggelar aksi solidaritas dan protes atas kematian Floyd di depan Kedubes AS, di Berlin, Jerman.
Kemudian di Kopenhagen, Denmark, para pengunjuk rasa menggelar aksi pawai sambil melontarkan slogan-slogan protes. Massa meneriakkan slogan ‘No Justice, No Peace’.
Para pengunjuk rasa juga tampak yang melakukan aksi protesnya di depan Kedubes AS di Kopenhagen, Denmark.
Untuk diketahui, gelombang aksi protes atas kematian George Floyd makin menyebar luas ke seluruh negeri pamansam. Menanggapi kekhawatiran berlanjutnya kerusuhan sosial hingga tak terkendali, sebanyak 25 kota di 16 negara bagian Amerika Serikat mulai memberlakukan jam malam.
25 kota tersebut antara lain Beverly Hills, Los Angeles, Denver, Miami, Atlanta, Chicago, Louisville, Minneapolis, St. Paul, Rochester, Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, Toledo, Eugene. Kemudian, Portland, Philadelphia, Pittsburgh, Charleston, Columbia, Nashville, Salt Lake City, Seattle, dan Milwaukee, seperti dilansir CNN, Ahad (31/5).[IZ]