IslamToday ID — Presiden Trump menuding Antifa sebagai dalang kerusuhan dan penjarahan di AS. Menurut Trump, Antifa membajak dan menunggangi gelombanga aksi protes menuntut keadilan atas kematian George Floyd.
“Amerika Serikat telah memutuskan ANTIFA sebagai Organisasi Teroris,” demikian pernyataan Presiden Trump dalam sambutannya di Kennedy Space Center, Florida pada hari Sabtu (31/5) lalu, meskipun tidak begitu jelas dengan mekanisme hukum apa, organisasi domestik tersebut dikategorikan sebagai kelompok teroris.
Pemerintahan Trump dengan cepat menyalahkan Antifa di tengah aksi protes dan kerusushan yang terjadi di Amerika saat ini, pernyataannya juga didukung oleh Jaksa Agung A.S. William Barr pada hari Ahad (1/6) yang turut menyalahkan Antifa dan kelompok serupa lainnya atas gelombang aksi protes dan kerusuhan yang menyebar pada lebih dari 350 kota di seluruh negeri.
William Barr tidak mengatakan secara spesifik nama kelompok yang terlibat atau dari mana mereka berasal, tetapi dia mengatakan Departemen Kehakiman dan FBI akan bekerja untuk mengidentifikasi “pelaku kejahatan dan penghasut” untuk ditangkap dan didakwa secara hukum.
Penasihat keamanan nasional Trump, Robert O’Brien mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk turun langsung untuk mengetahui peran Antifa dalam aksi protes yang menjadi mimpi buruk AS., dimana kerusuhan, penjarahan, pembakaran menyebar luas. O’Brien mengatakan Presiden dan Jaksa Agung ingin tahu apa yang dilakukan FBI untuk “melacak dan membongkar serta mengawasi dan menuntut Antifa.
O’Brien juga mengecam dan mengatakan “ Kelompok radikal militan ini yang datang ke kota-kota kami dan melewati batas-batas hukum negara.”
Timbul permasalahan lanjutan menanggapi hal ini bahwa kelompok-kelompok yang mengidentifikasi sebagai Antifa adalah organisasi tidak berbentuk (OTB, Organisasi Tanpa Bentuk) dan tidak memiliki kepemimpinan pusat, meskipun beberapa aktivis lokal sangat terorganisir, demikian menurut pejabat penegak hukum federal. Hal ini kemudian membuat sulit para penegak hukum AS untuk menangani kekerasan dari anggota kelompok yang menyebut diri mereka sebagai Antifa.
Sepak Terjang, Gerakan Antifa
“Antifa”, kependekan dari anti-fasis, adalah gerakan aktivis sayap kiri yang aktif secara global. Kelompok-kelompok yang terafiliasi sering untuk melawan kebijakan rasis, fasis dan berbau supremasi kulit putih.
Dalam menjalankan operasinya, Antifa cenderung mengambil pendekatan anarkis dan militan. Tidak ada kepemimpinan formal atau struktur organisasi terpadu untuk gerakan Antifa ini. Antifa, digambarkan sebagai sekelompok besar massa yang keyakinan politiknya condong ke kiri tetapi tidak sesuai dengan platform Partai Demokrat ataupun gerakan Komunsime baru di Amerika maupun di dunia Internasional.
“Ini bukan satu organisasi, tetapi jaringan aktivis yang menggunakan taktik “blok hitam” pada aksi protesnya – berpakaian serba hitam dan menyembunyikan wajah mereka dengan topeng dan bandana, dan menggunakan kerusuhan sebagai medan dan bentuk perjuangannya.” demikian menuru Mark Bray, staf pengajar di Dartmouth College, dalam bukunya, Antifa: the Anti-Fascist Handbook.
Posisi Antifa mungkin sulit untuk didefinisikan, tetapi banyak anggota dan gerakannya mendukung populasi yang tertindas dan memprotes penumpukan kekayaan oleh perusahaan dan elit. Beberapa menggunakan taktik radikal, anarki, dan militan untuk menyampaikan pesan dan protes mereka.
Kelompok-kelompok Antifa pertama kali muncul di Italia dan Jerman pada 1930-an ketika organisasi-organisasi fasis kekerasan tumbuh di negara-negara itu. “Antifaschistische Aktion”, misalnya, adalah sayap Partai Komunis Jerman.
Setelah Perang Dunia II, “komite anti-fasis” dibentuk kembali dengan ribuan anggota dan diorganisir dan memiliki tuntutan seperti penghapusan Ideologi dan Figur-Figur tokoh Nazi dari badan-badan administrasi, penuntutan fasis lokal dan pembangunan kembali sistem kesehatan publik.
Antifa Di Amerika Serikat
Bahkan, tindakan anti-fasis di seluruh dunia telah dikaitkan dengan musik dan gerakan budaya. Saat ini, kelompok-kelompok antifa umumnya terorganisir secara independen, yang terdiri dari berbagai aktivis sosialis, komunis, anarkis, dan anti-rasis lainnya. Sementara beberapa tindakan telah melihat serangan fisik pada tokoh sayap kanan,
Gerakan protes antifa memperoleh panggungnya di Amerika Serikat setelah adanya perlawanan supremasi kulit putih Unite the Right rally di Charlottesville, VA, pada Agustus 2017, meskipun sebenarnya Antifa telah Masuk di amerika sejak taun 1970. Di Charlottesville dan di banyak acara berikutnya diadakan oleh supremasi kulit putih atau ekstremis sayap kanan, aktivis antifa secara agresif menghadapi apa yang mereka yakini sebagai gerakan dan kelompok otoriter tersebut. Sebagian besar anggota antifa di Amerika berasal dari organisasi atau komunitas yang memiliki gerakan anarkis atau dari kiri, meskipun sejak pemilihan presiden 2016, beberapa orang dengan latar belakang politik yang lebih utama juga bergabung dengan barisan mereka.
Hari ini, aktivis antifa fokus pada penyerangan ekstrimis sayap kanan baik online maupun dalam kehidupan nyata. Antifa bukan kelompok yang bersatu; itu adalah kumpulan dari komunitas-organisasi / individu lokal / regional. Kehadiran mereka di setiap protes dimaksudkan untuk mengintimidasi dan mencegah adanya tindakan rasis, tetapi penggunaan tindakan kekerasan oleh beberapa oknum antifa terhadap musuh-musuh mereka, Inilah sebabnya mengapa sebagian besar organisasi hak-hak sipil mengkritik taktik antifa sebagai berbahaya dan kontraproduktif.
Lingkup dan Taktik Antifa di Amerika Serikat
Antifa hari ini berpendapat bahwa mereka adalah pertahanan di lapangan terhadap individu-individu yang mereka yakini mempromosikan fasisme di Amerika Serikat. Namun, antifa, yang memiliki banyak gerakan anarkis anti-polisi di barisan mereka, juga dapat menargetkan penegakan hukum dengan serangan verbal dan fisik karena mereka percaya polisi menyediakan perlindungan bagi supremasi kulit putih dan hal inilah yang terjadi di amerika serangan-serangan yang ditujukan kepada polisi.
Memanglah tidak mengherankan polisi menjadi musuh bersama para demonstran di AS karena bila melihat situasi hari ini banyak video-video yang memberitakan bagaimana polisi bukan mencoba mendinginkan situasi namun makin memanaskan situsai dengan melakukan penabrakan mobil NYPD kearah demonstran menggunakan peluru karet dan juga menembakan gas air mata secara dekat. (RT News)
Tetapi, pendukung advokat di Amerika melalui aritkel CNN berpendapat, kelompok sayap kanan yang mengorganisir aksi unjuk rasa tidak hanya tertarik untuk mempraktikkan kebebasan berbicara; pawai mereka dimaksudkan sebagai tes kejut untuk melihat seberapa jauh mereka dapat mendorong retorika tujuan mereka dan, pada akhirnya, tindakan. Dengan gerakan fasis yang berkembang di Amerika Serikat dan Eropa memicu kekerasan yang dipenuhi kebencian dan partai-partai politik rasis, kata mereka, sangat penting kelompok-kelompok ini dipinggirkan sebelum mendapatkan kekuasaan.
R Syeh Adni