(IslamToday ID) – New York Police Departement (NYPD) melaporkan seorang petugas aparat ditikam dengan senjata tajam di leher dan dua lainnya kena tembakan, Rabu (3/6/2020) malam, di Brooklyn, Amerika Serikat (AS).
Ketiganya diperkirakan akan selamat. Namun, tersangka dalam kondisi kritis.
FBI mengeluarkan pernyataan, “Kami merespons dengan sangat hati-hati dan waspada. Kami akan menggunakan undang-undang federal untuk meminta pertanggungjawaban pelaku.”
Komisaris NYPD, Dermot Shea mengatakan dua petugas ditugaskan untuk mencegah penjarahan di sudut jalan gereja dan Flatbush di lingkungan Flatbush.
Sekitar pukul 11.45, seorang pria berusia 20 tahun diduga berjalan mendekati petugas, kemudian mengeluarkan pisau dan menikam salah satu dari mereka di leher kirinya. Kemudian tersangka itu mencuri pistol dari petugas itu.
Dua petugas lainnya merespons setelah mendengar suara tembakan dan keduanya ditembak mengenai tangan mereka.
“Kami tahu bahwa kami menghadapi situasi yang kacau, luka akibat tikaman pisau dapat teratasi. Dalam kejadian berikutnya, kami merawat pelaku beberapa kali. Dia ada di sini dan dia dalam kondisi kritis,” kata Shea di Rumah Sakit Kings County.
“Kami merawat dua petugas polisi yang ditembak di tangan, dan seorang petugas polisi ketiga tertikam di bagian leher. Kondisi mereka saat ini stabil dan diharapkan pulih. Kami bersyukur pada Tuhan.”
Para petugas yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Kings County, kemudian sejumlah polisi berbaris berjaga di luar.
“Kami mengalami insiden mengerikan, menyakitkan semalam di Brooklyn. Tiga dari perwira kami terluka dalam serangan yang sama sekali tidak diperkirakan,” kata Walikota Bill de Blasio, Kamis (4/6/2020).
“Kami masih melakukan penyelidikan. Masih banyak yang perlu diketahui. Tetapi saya sudah melihat videonya sendiri, ada dua petugas kami yang hanya berusaha membela diri, dan mereka diserang tanpa alasan. Itu benar-benar tidak dapat diterima,” tambahnya.
Seorang sumber menyatakan tersangka tidak memiliki catatan kriminal dan tidak memiliki hubungan dengan Antifa atau kelompok supremasi kulit putih. Detektif sedang memeriksa media sosialnya, perjalanannya ke luar negeri, karena ia adalah warga asli Eropa Timur.
“Kekerasan itu harusnya tak perlu terjadi. Anak tiri saya adalah seorang polisi. Saya khawatir akan keselamatannya,” kata warga Flatbush, Carl Schwendenmann.
“Saya hanya merasa sangat sedih bahwa ini terjadi di lingkungan kami,” tambah warga lainnya, Lynda Williams.
Itu adalah penembakan kedua yang melibatkan polisi dalam 24 jam di Brooklyn. Selasa malam, petugas menembak dan membunuh seorang tersangka penembakan bersenjata di Crown Heights.
Kemudian pada Kamis pagi, polisi menembak seorang pria lain yang dituduh mengancam petugas dengan pisau di Desa Timur. Insiden itu terjadi di tengah beberapa hari demonstrasi damai melawan kebrutalan polisi yang terkadang berubah menjadi kekerasan.
Sementara, pihak berwenang sedang memeriksa apakah penikaman terhadap petugas NYPD adalah bentuk teror.
Tiga sumber senior penegak hukum mengidentifikasi tersangka adalah Dzenan Camovic (20), seorang imigran dari wilayah Balkan. Salah satu sumber senior mengatakan Camovic baru-baru ini mengunggah penyataan sentimen anti-polisi di media sosialnya. “Serangan terhadap polisi itu sangatlah pengecut, tercela, dan tanpa alasan,” kata Komisaris NYPD, Dermot Shea. [wip]