(IslamToday ID) – Rusia menyampaikan dukungannya untuk perjanjian gencatan senjata di Libya yang disetujui oleh Khalifa Haftar.
“Kami membaca tawaran presiden Mesir. Tentu saja kami mendukung semua tawaran yang bertujuan mengakhiri konflik di Libya sesegera mungkin,” kata Mikhail Bogdanov, perwakilan khusus Rusia untuk negara-negara Timur Tengah dan Afrika seperti dikutip di Kantor Berita RIA.
Pada Sabtu (6/6/2020), Haftar dan sekutunya berkumpul di Kairo, ibukota Mesir, untuk menandatangani Deklarasi Kairo. Inisiatif itu menyerukan gencatan senjata di Libya mulai Senin (8/6/2020) dan pembentukan organisasi baru untuk membentuk Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Presiden.
Pemerintah Libya yang diakui secara internasional diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019. Pada Maret, pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian untuk melawan serangan-serangan di ibukota.
Baru-baru ini, militer Libya berhasil mengambil alih titik-titik strategis, termasuk pangkalan udara Al Watiya dan Kota Tarhuna. Libya telah dirundung perang saudara sejak Muammar Gadaffi digulingkan dan dibunuh pada 2011.
Kemudian, pemerintah Libya dibentuk di bawah perjanjian yang dipimpin PBB pada 2015, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang tak kunjung tercapai karena serangan pasukan Haftar. [wip]