(IslamToday ID) – Patung mendiang Perdana Menteri (PM) Inggris Winston Churchill mungkin akan dipindah ke museum jika demonstrasi terus berlanjut. Sang cucu, Emma Soames, menyatakan bahwa kakeknya itu adalah “pria yang rumit”. Tapi dia dianggap pahlawan selama Perang Dunia II.
Kepada BBC, Soames mengungkapkan, dia begitu syok ketika melihat patung Winston Churchill ditutupi di Lapangan Parlemen London. Meski begitu, dia memahami alasannya, karena terjadi di tengah aksi protes, di mana pendemo menganggap Churchill rasis pada pekan lalu.
Dilansir Sabtu (13/6/2020), Soames mengaku begitu sedih bahwa sang kakek, yang dulu adalah sosok pemersatu, kini dipandang kontroversial. “Kita datang ke sini, di mana sejarah dilihat berdasarkan pandangan saat ini,” ucapnya kepada program BBC Radio 4’s Today.
Soames mengakui pandangan kakeknya dalam beberapa hal mungkin tidak bisa diterima berdasarkan kacamata sekarang, yang mungkin biasa saat itu. “Dia adalah sosok yang kuat, pria yang rumit, yang lebih banyak melakukan kebaikan daripada kejahatan selama hidup,” jelas sang cucu.
Cucu Churchill yang lain, Sir Nicholas Soames, menuturkan dia begitu kecewa setelah patung mendiang kakeknya dirusak sebelum diangkat. Kepada The Daily Telegraph, dia mengaku merasa luar biasa karena jutaan orang di seluruh dunia memandang heran patung Churchill dan Cenotaph, tugu peringatan perang Inggris, dikotori.
Namun, penulis Shrabani Basu, yang menulis mengenai Kerajaan Inggris, menuturkan terdapat dua sisi Churchill, di mana mereka harus melihat sisi gelap selain baiknya. Dia berargumen di India, PM yang dua kali berkuasa itu bertanggung jawab akan kelaparan di Bengal, di mana 3 juta orang diyakini tewas.
Basu menerangkan tidak ingin melihat patung itu dipindahkan dari Parliament Square, tapi menekankan publik perlu diberi tahu fakta sebenarnya soal sang mendiang PM.
Adapun aktivis Black Lives Matter, Imam Ayton, menyatakan patung sosok yang terlibat dalam perbudakan atau berbicara negatif harus dipindahkan ke museum. “Saya pikir ini adalah win-win solutin, sehingga kami tak perlu lagi menyinggung bangsa kulit hitam, sekaligus menjaga sejarah kami,” paparnya.
Pada Jumat (12/6/2020), PM Boris Johnson menyatakan bahwa keputusan menutup patung Winston demi melindungi dari vandalisme cukup memalukan. Johnson mengatakan, Churchill memang memberi opini yang tidak bisa diterima jika menggunakan paradigma zaman sekarang.
Meski begitu, PM yang berkuasa pada 1940-1945, dilanjut 1951-1955 itu adalah sosok yang memerdekakan mereka dari tiran fasis dan rasis. “Kita tentu tak bisa menghapus atau memburamkan sejarah kita. Kita tak bisa berpura-pura mempunyai sejarah berbeda,” jelas Johnson.
Johnson merupakan pemuja dan penulis buku biografi Churchill. Churchill merupakan pemimpin berpengaruh di Eropa saat itu. Beberapa orang dekatnya mengatakan Johnson ingin meniru kepemimpinan Churchill.
“Ya, dia beberapa kali membuat pernyataan yang tidak dapat kita terima hari ini, namun dia pahlawan, dan dia sepenuhnya layak dikenang,” kata Johnson. [wip]