(IslamToday ID) – Di tengah memanasnya ketegangan dengan sejumlah negara seperti China dan Iran, Amerika Serikat (AS) justru mendapat ujian berat di dalam negeri. Selain demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota, militer dan pemerintah Donald Trump diisukan mengalami perpecahan.
Anggapan bahwa militer dan pemerintah Trump mengalami perpecahan terlihat dari pernyataan dua perwira tingginya. Yang pertama adalah sikap Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Alexander Milley.
Menurut laporan New York Times , Milley menyatakan permohonan maaf dan penyesalannya saat mengawal Trump di Gedung Putih. Milley malah berada di belakang Trump saat massa berunjuk rasa meminta keadilan atas kematian seorang pria kulit hitam, Georde Floyd, pekan lalu.
Kehadiran Milley saat itu mendapat kecaman dari sejumlah pihak, termasuk veteran militer AS. Pasalnya, perwira berusia 61 tahun ini mengenakan seragam tempur lengkap.
Keberadaannya di belakang Trump, membuat Milley merasa menciptakan persepsi militer yang terlibat dalam politik domestik.
Tak cuma pernyataan Milley, perwira tinggi militer AS lainnya, Jenderal Kenneth McKenzie, juga beda pendapat dengan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo. Perbedaan pendapat keduanya terkait sikap AS terhadap Iran.
Pompeo menyebut bahwa pembunuhan terhadap Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayjen Qassem Soleimani, adalah bagian dari kampanye tekanan kuat yang dilancarkan AS kepada Iran.
“(Tindakan) ini memiliki komponen diplomatik, ekonomi, dan militer,” kata Pompeo pada 7 Januari 2020, dikutip National Interest.
Akan tetapi, McKenzie justru membantah pihaknya terlibat dalam pembunuhan Soleimani. McKenzie yang merupakan Komandan Komando Pasukan AS di Timur Tengah dan Asia Tengah, menegaskan bahwa tak ada kontribusi militer dalam pembunuhan Soleimani.
“Kami sebenarnya tidak secara langsung berkontribusi pada kampanye ‘tekanan kuat’. Malahan, tanggung jawab kami sebagai Komando Pusat AS adalah untuk mencegah Iran mengambil tindakan, baik secara langsung maupun tak langsung terhadap AS atau sekutu dan mitra kami di kawasan ini,” kata Mckenzie. [wip]