(IslamToday ID) – Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengecam pendekatan Uni Eropa (UE) terhadap krisis pengungsi di Laut Mediterania. Ia mengatakan Turki merangkul semua orang tanpa diskriminasi, sementara negara-negara maju lainnya menetapkan kuota untuk mereka.
Erdogan mengatakan, sekitar 25.000 orang kebanyakan wanita dan anak-anak, telah tewas di Laut Mediterania selama delapan tahun terakhir.
“Dalam delapan tahun terakhir, 25.000 orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, tewas di perairan berbahaya Mediterania,” kata Erdogan saat upacara penutupan Festival Film Migrasi Internasional melalui konferensi video, Senin (22/6/2020), seperti dikutip di TRTWorld.
Ia mengatakan para korban itu berangkat dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik, tetapi sebagian besar perjalanan mereka berakhir dengan kematian. “Nasib sekitar 10.000 anak-anak Suriah yang mencari suaka di Eropa tidak diketahui,” ungkap Erdogan.
Ia mengatakan masalah migrasi tetap menjadi persoalan global karena jutaan orang terpaksa harus meninggalkan rumah mereka karena alasan perang, ketidakstabilan, teror, dan kemiskinan.
“Saat ini ada hampir 260 juta migran, lebih dari 71 juta orang terlantar dan juga lebih dari 25 juta pengungsi di dunia,” ungkap Erdogan.
Ia berharap festival film ini akan membantu mengingatkan kembali akar penyebab perpindahan dan migrasi dan juga meningkatkan kesadaran akan dimensi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan krisis. “Turki merangkul semua orang tanpa diskriminasi,” ujar Erdogan.
Melihat tingginya jumlah pengungsi di Turki, Erdogan mengaku negaranya merangkul semua orang tanpa diskriminasi. Turki menyusun kebijakan komprehensif untuk para migran mulai dari tempat perlindungan hingga kesehatan, pendidikan, hingga integrasi sosial untuk memfasilitasi kehidupan mereka.
Erdogan menambahkan, semua itu dilakukan dengan sumber daya negara sendiri karena UE dan negara-negara lain tidak memberikan dukungan.
“Bioskop adalah sarana yang ampuh untuk menyampaikan kesedihan dan kegembiraan kisah-kisah migrasi secara efektif,” katanya.
Ia meminta agar masyarakat menghilangkan prasangka buruk tentang migrasi dan menjadi sadar akan kontribusi yang dibawa mereka ke negara-negara tujuan.
Dengan Anadolu Agency sebagai mitra komunikasi globalnya, festival film ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, dan diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri di bawah naungan Kepresidenan Turki. [wip]