(IslamToday ID) – Pada hari Minggu (21/6/2020) beredar sebuah video yang memperlihatkan sekelompok polisi New York menangkap seorang pria Afrika-Amerika yang tidak bersenjata di Far Rockaway, Queens.
Penangkapan itu memicu kemarahan publik di media sosial karena dilakukan dengan kasar seperti mencekik leher dan memborgolnya.
Komisaris Polisi Kota New York Komisaris Dermot Shea mengatakan, telah memberi sanksi penundaan gaji terhadap seorang polisi kulit putih atas tindakannya mencekik leher seorang warga Afrika-Amerika (kulit hitam) saat melakukan penahanan di Far Rockaway, Queens, New York.
“Setelah penyelidikan cepat oleh Biro Urusan Internal, seorang petugas polisi yang terlibat dalam insiden pencekikan di Queens itu telah ditangguhkan gajinya,” kata Shea.
“Sementara penyelidikan penuh masih berlangsung, tidak ada pertanyaan dalam pikiran saya bahwa tindakan ini segera diperlukan.”
Shea tidak menyebutkan nama petugas yang terkena sanksi tersebut.
Pada hari Minggu, sebuah video yang menunjukkan insiden itu beredar di media sosial, memicu kecaman luas terhadap kesalahan petugas itu. Terutama setelah Dewan Kota New York mengeluarkan undang-undang yang menganggap pencekikan oleh polisi sebagai pelanggaran pidana.
Dalam video berdurasi 29 detik itu, sekelompok perwira NYPD kulit putih berusaha menangkap seorang tersangka kulit hitam. Salah satu petugas terlihat mencekik pria itu.
“Kamu berhenti mencekiknya kawan!” kata seseorang di video tersebut, ketika terus memegang leher tersangka sampai petugas lain menepuk punggungnya.
Setidaknya 10 demonstran terlihat di depan kantor polisi yang memprotes insiden itu, memegang tulisan “Black Lives Matter”.
Beberapa jam setelah penangkapan, NYPD merilis rekaman dari kamera yang dibawa oleh salah satu petugas polisi yang terkait dengan insiden itu.
“Kami berkomitmen terhadap transparansi saat proses ini berlanjut,” kata Komisaris itu, sambil menambahkan, “Akuntabilitas dalam kepolisian sangat penting.”
Tindakan pelarangan pencekikan diperkenalkan di New York setelah protes anti kebrutalan polisi dan anti-rasisme nasional yang dipicu oleh terbunuhnya pria Afrika-Amerika, George Floyd. [wip]