(IslamToday ID) – Pemerintah Pakistan menyerukan dunia Islam agar bersatu pada isu-isu lama, khususnya yang berkaitan dengan Kashmir dan Palestina.
Dalam seminar internasional virtual webinar, Selasa (23/6/2020), yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemikir Kebijakan (IPS) berbasis di Islamabad, Menteri HAM Pakistan Shireen Mazari mendesak dunia Islam untuk melepaskan ketergantungannya pada Barat.
“Kita juga harus menerapkan sikap bersatu pada isu-isu kritis sebagai kekuatan global yang dihormati,” kata Mazari dalam keterangannya seperti dilaporkan Anadolu Agency (AA).
Menurutnya, beberapa pernyataan vokal datang dari negara-negara Arab di media sosial dan konvensional mengenai perlakuan terhadap nasib muslim di Kashmir, India, merupakan pertanda baik.
Dalam sambutannya, anggota House of Lords Inggris, Lord Nazir Ahmed berpendapat, India bukan lagi negara sekuler. Sistem politiknya dikendalikan oleh ideologi ekstremis Hindu yang tidak memberikan kesempatan sama bagi warga minoritasnya.
Dia menghargai negara-negara Arab karena mulai melihat kenyataan bahwa ekstremis India yang tersembunyi di bawah topeng demokrasi sekuler.
Anggota parlemen Inggris, Mehmood meminta warga Kashmir melepaskan perbedaan mereka untuk memberikan tekanan lebih besar pada kekuatan dunia.
Menurutnya, pemerintah India telah secara terang-terangan melanggar Konvensi Jenewa dan mendesak negara-negara muslim untuk membawa masalah ini ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Mehmood juga mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mempertimbangkan penjatuhan sanksi ekonomi pada India karena melanggar HAM muslim di Kashmir.
Prof Ersoy dari Turki menyoroti fakta bahwa India, AS, dan Israel bersama-sama bekerja melawan dunia Islam dan dengan sengaja menggambarkan perjuangan umat muslim melawan pendudukan asing sebagai tindakan terorisme.
“Mereka melakukan ini untuk membenarkan pendudukan dan penindasan mereka yang berkelanjutan dan untuk membuat umat Islam dalam pandangan negatif sebagai ekstrimis dan teroris,” lanjutnya.
Dia menunjukkan, 76 persen dari semua kejahatan rasial di India dilakukan terhadap umat muslim.
Ikut serta dalam webinar yakni anggota House of Lords Inggris Lord Nazir Ahmed, anggota parlemen Inggris Khalid Mehmood, anggota Dewan Penasihat Perdana Menteri Turki untuk HAM Dr Hamit Ersoy, Wakil Presiden untuk Komite Konstitusi Nasional Mesir Dr Kamal Helbawi, profesor Universitas Istanbul Dr Halil Tokar, dan profesor Universitas Qatar Farhan Mujahid Chak. [wip]