(IslamToday ID) – Kementerian Pertahanan Rusia berulang kali menegaskan bahwa aktivitas kapal-kapal angkatan laut negaranya di laut lepas dilakukan sesuai dengan aturan hukum internasional.
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada akhir 2019 setidaknya 10 kapal selam Rusia meluncur keluar dari pangkalan mereka di Pantai Arktik, Rusia melewati jalur bawah air ke arah barat menuju Atlantik Utara. Namun Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari masalah ini.
Surat kabar itu mengutip para pejabat militer NATO yang menyebut penyebaran kapal itu merupakan latihan angkatan laut terbesar sejak Perang Dingin. Latihan itu juga mencerminkan ambisi Angkatan Laut Rusia untuk mempertahankan tanah airnya dan memproyeksikan kekuatan ke Atlantik.
Secara khusus, Wakil Laksamana Keith Blount, Komandan Komando Maritim Sekutu NATO, mengatakan pihaknya melakukan pemantauan secara rutin bahwa banyak kapal selam Rusia melakukan latihan lebih jauh dan lebih lama.
Mike Petersen, Direktur Institut Studi Kelautan Rusia di US Naval War College, menggambarkan bahwa kapal selam Rusia sebagai kendaraan yang dapat melintasi Atlantik dan tidak diketahui di Pantai Timur, bahkan menyerang sasaran di AS atau Eropa jika dibiarkan tidak dikawal.
Namun ia menyampaikan pujian pada kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut Rusia karena dinilai paling mematikan, paling tersembunyi, dan memiliki daya tahan terpanjang jika dibandingkan dengan kapal selam milik angkatan laut negara lainnya.
Sementara, Laksamana James Foggo, Komandan Pasukan Angkatan Laut AS di Eropa, mengakui meskipun AS dan NATO masih memiliki keunggulan dalam domain bawah laut, namun kapal selam Angkatan Laut Rusia sangat pandai dalam bidang keahlian mereka.
WSJ juga melaporkan menurut pernyataan Komandan Armada Utara Rusia, Alexander Moiseyev, awal tahun ini Angkatan Laut Rusia telah memperluas geografi tugas tempur dan berpatroli selama beberapa bulan terakhir.
“Tahun lalu, kapal selam serbaguna kami mengemban sejumlah tugas terkait penyelaman laut di berbagai area perairan netral Laut Norwegia,” katanya saat wawancara dengan jaringan berita Rusia Zvezda.
Menurut Moiseyev, kapal selam Armada Utara proaktif dalam latihan Perisai Laut, juga berhasil beroperasi di Atlantik dan Samudera Arktik.
Pernyataan itu muncul di tengah upaya Rusia untuk memperbarui Armada Utara-nya lebih jauh dengan mengerahkan kapal selam kelas Yasen-M lanjutan setelah uji coba pada tahun 2019.
Menanggapi tuduhan NATO tentang meningkatnya aktivitas kapal selam Rusia di Atlantik, Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menggarisbawahi bahwa setiap pergerakan kapal perangnya di laut dilakukan sesuai dengan hukum internasional. [wip]