(IslamToday ID) – Iran mengakui insiden ledakan di fasilitas nuklir Natanz pada Kamis lalu telah menyebabkan kerusakan parah yang dapat memperlambat pengembangan sentrifugal. Padahal, sebelumnya Teheran meremehkan dengan mengklaim insiden itu tidak berdampak pada fasilitas pengayaan.
Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi mengatakan insiden ledakan yang berujung kebakaran itu telah meninggalkan kerusakan besar.
Gudang terbakar yang dibangun tujuh tahun lalu di fasilitas nuklir Natanz, dilaporkan sebagai tempat di mana sentrifugal akan dikembangkan di masa depan. Namun, berbagai perangkat kini telah rusak atau hancur total akibat kebakaran.
“Untungnya, tidak ada yang terbunuh dalam insiden itu, tetapi kerusakan finansialnya cukup besar,” kata Kamalvandi seperti dikutip kantor berita IRNA, Senin (6/7/2020).
Pernyataan Kamalvandi berbeda dengan apa yang ia sampaikan sebelumnya, di mana ia mengklaim insiden di fasilitas pengayaan nuklir bawah tanah Natanz tidak mempengaruhi operasi sentrifugal. Ia juga mengklaim insiden itu tidak menyebabkan pelepasan radiasi.
Bahkan, ia mengatakan bangunan yang terkena dampak kebakaran adalah gudang industri yang berada di atas tanah dan bukan bagian dari fasilitas pengayaan nuklir bawah tanah. Ia minta semua pihak tidak perlu khawatir atas insiden tersebut.
“Ada kerusakan fisik dan finansial dan kami sedang menyelidiki untuk menilainya,” kata Kamalvandi pada Jumat kemarin.
“Selanjutnya, tidak ada gangguan dalam pekerjaan situs pengayaan. Alhamdulillah, situs ini melanjutkan pekerjaannya seperti sebelumnya,” tambahnya.
Situs nuklir bawah tanah tersebut terletak 220 kilometer sebelah tenggara Teheran dan merupakan pabrik pengayaan uranium terpenting Iran.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru-baru ini menekan Iran untuk mengizinkan inspeksi nuklir di situs nuklir yang dicurigai. [wip]