(IslamToday ID) – India telah menyampaikan keinginannya untuk melakukan kegiatan navigasi di Laut China Selatan seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara lainnya untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana.
Ia mengatakan Filipina dan India bisa bergandengan tangan untuk melawan sikap arogan China di Laut China Selatan. Dikutip di Eurasian Times, Selasa (7/7/2020), ia menambahkan bahwa navigasi di Laut China Selatan terbuka untuk semua negara.
“Kami tidak mencegah negara lain melewati atau melakukan hal-hal di sana (Laut China Selatan). Inggris memang melewati Laut China Selatan. Perancis, semua negara lain. Kami tidak mengundang mereka untuk datang,” katanya.
Hal itu dikatakan Lorenzana setelah Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan diskusi dan memutuskan untuk memperluas kemitraan strategis dengan Filipina di Laut China Selatan.
Pernyataan Lorenzana juga disampaikan di saat ketegangan di Laut China Selatan sedang tinggi-tingginya, di mana militer China dan AS telah saling memperkuat kehadiran. Terlebih lagi militer China telah melakukan latihan intensif di kawasan yang sebagian besar diklaimnya beberapa waktu terakhir.
Lorenzana menegaskan bahwa latihan angkatan laut China di Laut China Selatan itu perlu dikhawatirkan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Filipina telah mengeluarkan ancaman untuk China pada Jumat lalu. Ia mengatakan bahwa apabila latihan angkatan laut China yang sedang berlangsung di Laut China Selatan meluas ke wilayah Filipina, maka ia akan memberi “respons terberat”.
India belum memberi pernyataan langsung. China juga belum memberi respons terkait pemberitaan ini.
Filipina sebelumnya memang memiliki masalah sengketa di Kepulauan Spratly dan Scarborough Shoal di perairan itu. Sementara, India memiliki masalah di perbatasan Himalaya, yakni Lembah Galwan, bahkan dalam bentrok tanpa senjata yang terjadi 5 Juni lalu 20 tentara India tewas. [wip]