(IslamToday ID) – Menurut pakar keamanan regional China, Beijing perlu menilai kembali strateginya di Laut China Selatan (LCS) karena hubungannya dengan Washington sudah rusak berat dan jalur air yang disengketakan kemungkinan akan menjadi titik api perselisihan.
Melansir South China Morning Post (SCMP), menurut Chen Xiangmiao, seorang peneliti asosiasi dengan National Institute for South China, saat penentu kebijakan akan mencari skenario yang berbeda untuk pertikaian yang berlarut-larut antara kedua negara adidaya di kawasan itu, mengelola ketegangan dengan tetangga-tetangga Asia Tenggara adalah tugas utama bagi Beijing.
“Jika ada bentrokan maritim dengan Vietnam, Malaysia, atau Filipina, AS akan memiliki alasan untuk turun tangan, dan itu dapat memicu konflik militer langsung antara China dan AS,” kata Chen, Kamis (16/7/2020).
“(Tapi) selama negara saingan dapat menahan diri dan tidak memihak China dan AS, saya pikir risiko konflik dapat tetap terkendali,” tambahnya.
Masih mengutip South China Morning Post, penilaian Chen dilakukan ketika Washington mempertegas sikapnya atas Laut China Selatan, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan konflik militer antara Beijing dan Washington. Apalagi sebelumnya, kedua belah pihak sudah berselisih mengenai berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia dan Hong Kong.
Pada hari Senin (13/7/2020) lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, China tidak menunjukkan dasar hukum yang komprehensif untuk ambisinya di Laut China Selatan dan selama bertahun-tahun telah menggunakan intimidasi terhadap negara-negara pantai Asia Selatan lainnya.
“Kami memperjelas klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum, seperti kampanye penindasan untuk mengendalikan mereka,” kata Pompeo seperti dikutip di Reuters.
Sementara, China mengatakan pihaknya tidak berniat mengubah Laut China Selatan menjadi kerajaan maritim dan mendesak AS untuk berhenti mengobarkan perpecahan antara China dan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan upaya Washington untuk menabur perselisihan antara Beijing dan negara-negara Asia Tenggara akan gagal.
Ia juga membalas pernyataan Pompeo dengan menggambarkannya sebagai sebuah tuduhan yang tidak berdasar.
“Kami dulu mengatakan bahwa masalah Laut China Selatan dapat mempengaruhi hubungan Sino-AS secara keseluruhan. Tetapi sekarang masalah Laut China Selatan telah menjadi (bagian dari) strategi komprehensif Washington untuk mengendalikan China. China perlu memeriksa hubungan antara masalah Laut China Selatan dan hubungan Sino-AS secara keseluruhan,” ungkap Chen.
“Apakah pisahnya hubungan decoupling (antara China dan AS) mungkin? Penilaian saya adalah bahwa hal itu tidak mungkin. Tetapi jika hubungan antara China dan AS terus memburuk, maka masalah Laut China Selatan bisa menjadi titik kritis yang mengarah pada bentrokan militer,” pungkasnya. [wip]