IslamToday ID — Penyelamatan para pengungsi Rohingya oleh warga Aceh sangat dihargai dunia internasional beberapa waktu lalu. Kini para pengungsi Rohingya yang terdampar di Laut Aceh tersebut secara remsmi telah menjadi pengungsi dibawah UNHCR.
Saat ini, sekitar 99 migran tersebut secara resmi telah menjadi pengungsi di bawah perlindungan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) cabang Indonesia.
“UNHCR telah selesai melakukan registrasi terhadap 99 migran. Saat ini ,mereka semua resmi menjadi pengungsi di bawah mandat perlindungan UNHCR Indonesia,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam konferensi pers pekanan secara daring, Kamis (23/7).
Terdapat 99 pengungsi Rohingya di antaranya terdiri atas 43 orang dewasa (33 perempuan dan 13 laki-laki), dan 56 anak-anak di bawah 18 tahun (43 anak perempuan, dan 13 anak laki-laki).
Kondisi kesehatan mereka pun telah dinyatakan baik dan telah diuji non-reaktif terhadap virus corona tipe baru atau Covid-19.
“Pengawasan protokol Covid-19 terus diterapkan, khususnya mengantisipasi interaksi para pengungsi dengan masyarakat lokal. Tidak ditemukan masalah serius terhadap kondisi kesehatan perempuan dan tidak terdapat pengungsi yang hamil,” ujar Retno Marsudi.
Secara khusus terhadap anak-anak, Menlu Retno mengatakan, UNHCR dan UNICEF melakukan ‘best interest assessment’ dan menyediakan dukungan psiko-sosial dengan bantuan beberapa NGO yang memiliki pengalaman di bidang ini.
Sejauh ini hingga saat ini, perjalanan laut yang tidak aman bagi para pengungsi dipastikan akan terus terjadi sepanjang akar masalah konflik tidak diselesaikan.
Menurut Indonesia, upaya menciptakan kondisi kondusif di Negara Bagian Rakhine sangat penting untuk terus dilakukan agar etnis Rohingya dapat kembali secara sukarela, aman dan bermartabat di rumah mereka, Rakhine State.[IZ]