(IslamToday ID) – Australia mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk menolak klaim China atas Laut China Selatan karena tidak mematuhi hukum internasional. Sikap Australia ini kemungkinan akan membuat Beijing marah.
AS bulan ini menolak klaim China atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan, yang menuai kritik dari Beijing dengan mengatakan sikap Washington meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
Australia, dalam sebuah deklarasi yang mereka ajukan ke PBB pada hari Jumat (24/7/2020), menyatakan mereka juga menolak klaim maritim China di sekitar pulau-pulau yang diperebutkan di Laut Cina Selatan. Sebab, tidak konsisten dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
“Australia menolak klaim China untuk hak bersejarah atau hak dan kepentingan maritim sebagaimana ditetapkan dalam praktik panjang sejarah di Laut China Selatan,” kata Australia dalam deklarasi yang mereka ajukan ke PBB seperti dikutip di Al Jazeera, Minggu (26/7/2020).
Australia juga menyatakan tidak menerima pernyataan China bahwa kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly mendapat pengakuan secara luas dari masyarakat internasional. Ini mengutip keberatan dari Vietnam dan Filipina.
China mengklaim 90 persen perairan yang berpotensi kaya energi, tetapi Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya di Laut China Selatan.
Perdagangan dengan nilai mencapai 3 triliun dolar AS melewati Laut China Selatan setiap tahun. China telah membangun pangkalan di atas atol di wilayah tersebut, tetapi mengatakan niatnya damai.
Australia telah lama mengadvokasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan, dan untuk semua negara yang mengklaim perairan tersebut untuk menyelesaikan perbedaan mereka sesuai dengan hukum internasional.
Posisi yang lebih blak-blakan atas klaim China datang dari Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Ia mengatakan China tidak menawarkan dasar hukum yang koheren untuk ambisinya di Laut China Selatan dan selama bertahun-tahun telah melakukan intimidasi terhadap negara-negara di kawasan itu.
Menurutnya, dunia tidak akan membiarkan China memperlakukan Laut China Selatan sebagai kerajaan maritimnya. AS akan mendukung negara-negara yang percaya China telah melanggar klaim maritim mereka.
AS telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan, dan mengirimkan kapal perang secara teratur melalui jalur air strategis di kawasan itu untuk menunjukkan kebebasan navigasi.
Deklarasi Australia mengenai klaim China datang ketika menteri luar negeri dan menteri pertahanannya bersiap untuk melakukan perjalanan ke Washington untuk menghadiri forum bilateral pada 28 Juli nanti.
Ketegangan diplomatik antara China dan Australia baru-baru ini memburuk atas berbagai masalah, termasuk desakan Australia untuk penyelidikan internasional terhadap virus corona yang muncul di Kota Wuhan, China, akhir tahun lalu. [wip]