(IslamToday ID) – Iran dilaporkan telah memindahkan kapal induk tiruan milik Amerika Serikat (AS) USS Nimitz ke Selat Hormuz yang strategis. Pemindahan itu terlihat dari sebuah gambar satelit.
Pemindahan kapal induk tiruan itu menunjukkan bahwa Iran akan menggunakannya untuk latihan sasaran dalam permainan perang di Teluk yang paling sibuk di dunia tersebut.
Garda Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sesekali menggunakan tiruan kapal perang AS untuk latihan, termasuk pada 2015, ketika rudal Iran menabrak semua mock-up menyerupai kapal induk kelas Nimitz AS.
Teheran yang menentang kehadiran angkatan laut AS dan Barat di Teluk tersebut, sering mengadakan pertandingan perang angkatan laut di selat strategis yang menjadi saluran perdagangan sekitar 30 persen minyak mentah dunia.
Salah satu gambar yang ditangkap satelit milik perusahaan teknologi luar angkasa yang berbasis di AS, Maxar Technologies pada 26 Juli menunjukkan sebuah kapal serang cepat Iran bergerak ke arah kapal induk model AS di jalur strategis.
“Kita tidak dapat berbicara dengan apa yang Iran harapkan untuk dapatkan dengan membangun mock-up ini, atau nilai taktis apa yang akan mereka harapkan dengan menggunakan mock-up seperti itu dalam pelatihan atau skenario latihan ofensif,” kata Komandan Rebecca Rebarich, juru bicara untuk Armada Kelima yang bermarkas di US Navy Bahrain seperti dikutip di CNBC, Selasa (28/7/2020).
“Kami tetap yakin dengan kemampuan angkatan laut kami untuk mempertahankan diri terhadap ancaman maritim apapun,” tambahnya.
Ketegangan meningkat antara Iran dan AS sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan enam kekuatan dan menerapkan kembali sanksi yang telah secara tajam menurunkan ekspor minyak Teheran.
IRGC pada bulan April mengatakan Teheran akan menghancurkan kapal perang AS jika keamanannya diancam di Teluk. Pejabat Iran telah berulang kali mengancam akan memblokir Selat Hormuz jika Iran tidak dapat mengekspor minyak atau jika situs nuklirnya diserang.
Ada konfrontasi berkala antara IRGC dan militer AS di Teluk dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat AS mengatakan penutupan selat akan melewati garis merah dan AS akan mengambil tindakan untuk membukanya kembali.
Iran tidak dapat secara hukum menutup jalur tersebut secara sepihak karena berada di perairan teritorial Oman. Namun, kapal yang berlayar melewati perairan Iran, yang berada di bawah tanggung jawab pasukan angkatan laut IRGC. [wip]