(IslamToday ID) – Harga minyak sedikit mengalami kenaikan pada hari Senin (10/8/2020), setelah Arab Saudi optimis dengan permintaan Asia dan komitmen Irak untuk mempercepat pengurangan produksi demi mengimbangi kelebihan produksi di bulan-bulan sebelumnya.
Patokan harga minyak mentah Brent diperdagangkan 44,89 dolar AS per barel pada 08.40 GMT dan mengalami kenaikan 0,05 persen setelah penutupan hari Jumat di angka 44,66 dolar AS per barel.
Mengutip Anadolu Agency, Selasa (11/8/2020), patokan Amerika West Texas Intermediate (WTI) berada di angka 41,94 dolar AS per barel pada saat yang sama untuk kenaikan 0,21 persen setelah mengakhiri sesi sebelumnya 41,80 dolar AS per barel.
Kepala Eksekutif Saudi Aramco, Amin Nasser mengatakan permintaan minyak di Asia tumbuh karena ekonomi perlahan-lahan dibuka setelah penguncian wilayah akibat virus corona berkurang. Ini mendorong kenaikan harga minyak.
Di sisi pasokan, Irak menyatakan akan memangkas produksi minyaknya dengan tambahan 400.000 barel per hari pada Agustus dan September untuk mengimbangi kelebihan produksi selama tiga bulan terakhir. Negara itu menyetujui produksinya sebesar 1,06 juta barel per hari berdasarkan kesepakatan tersebut.
Arab Saudi, pemimpin OPEC de facto dan pendorong utama pengurangan produksi OPEC +, juga mengatakan akan membatasi produksinya untuk mendukung harga minyak.
Namun, kekhawatiran akan efektivitas langkah-langkah melawan gelombang kedua virus corona membatasi prospek produksi minyak global.
Secara global, meningkatnya jumlah kasus Covid-19 juga tampaknya menunjukkan bahwa konsumsi minyak kemungkinan akan tetap rendah pada tahun 2020.
Menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia kini telah melampaui 19 juta.
AS memimpin jumlah kasus terbanyak yakni lebih dari 5 juta, Brasil lebih dari 3 juta, dan India lebih dari 2 juta. [wip]