(IslamToday ID) – Rudal anti-pesawat Taiwan yang berbasis di darat berhasil melacak jet tempur milik China yang melintasi garis tengah Selat Taiwan. Jet tempur itu sengaja dikirim China saat Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) Alex Azar mengunjungi Taiwan untuk menawarkan kerja sama.
Setelah terlacak oleh rudal anti-pesawat, jet tempur China dihalau oleh pesawat Taiwan yang berpatroli. Unjuk kekuatan terjadi setelah China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, mengutuk kunjungan tersebut di tengah hubungan yang memburuk antara Beijing dan AS akhir-akhir ini.
China, yang mengancam akan membalas atas kunjungan itu, menerbangkan pesawat tempur J-11 dan J-10 selama beberapa saat ke wilayah Taiwan dari selat sensitif dan sempit yang memisahkannya dari tetangga raksasanya, sekitar pukul 09.00 (01.00 GMT), tak lama sebelum Azar bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen.
Kementerian Pertahanan China tidak memberikan komentar terkait kejadian ini.
Aksi jet tempur China terjadi pada saat yang sama, saat Beijing memperingatkan akan menerapkan sanksi terhadap 11 warga AS termasuk pejabat mulai Senin sebagai tanggapan atas langkah Washington yang menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat Hong Kong dan China. Mereka dituduh membatasi kebebasan politik di kota Hong Kong.
Mengutip Reuters, Rabu (12/8/2020), seorang pejabat senior Taiwan yang mengetahui rencana keamanan pemerintah mengatakan China jelas menargetkan kunjungan Azar dengan langkah sangat berisiko, mengingat jet China berada dalam jangkauan rudal Taiwan.
“Serangan” itu merupakan ketiga kalinya sejak 2016 di mana Taiwan mengatakan jet China telah melewati garis median selat.
Pemerintahan Trump telah memprioritaskan penguatan dukungannya untuk pulau demokrasi itu, di tengah hubungan yang memburuk antara Washington dan Beijing, dan telah meningkatkan penjualan senjata.
Berdiri di depan dua bendera Taiwan, Azar mengatakan kepada Presiden Tsai di Kantor Kepresidenan, “Merupakan suatu kehormatan sejati berada di sini untuk menyampaikan pesan dukungan dan persahabatan yang kuat dari Presiden Trump ke Taiwan.” [wip]