IslamToday ID — Pemerintah Oman menyatakan bahwa pihaknya mendukung kesepakatan normalisasi hubungan yang dicapai Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel, Jumat (14/8).Bahkan, Oman menilai perjanjian Israel-UEA tersebut bersejarah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oman berharap kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan UEA dapat berkontribusi pada perdamaian komprehensif dan berkelanjutan di Timur Tengah, seperti dilansir Oman News Agency (ONA).
Perlu diketahui sebelumnya, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah mengucapkan selamat kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan karena telah mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. Sanada dengan Oman, Presiden Mesir menilai hal tersebut bersejarah.
“Langkah perdamaian bersejarah seperti itu akan memajukan upaya proses perdamaian dan membuka cakrawala untuk stabilitas di Timur Tengah,” ujar Abdel Fatah As-Sisi saat melakukan percakapan via telepon dengan Sheikh Mohammed, dilansir Ahram Online, Jumat (14/8).
Abdel Fatah As-Sisi pun memuji keputusan Israel untuk menangguhkan rencana pencaplokan Tepi Barat sebagai bagian dari kesepakatan dengan UEA.
“Saya mengikuti dengan penuh minat dan penghargaan atas pernyataan bersama tripartit antara Amerika Serikat (AS), UEA, dan Israel, mengenai perjanjian untuk menangguhkan aneksasi wilayah Palestina serta mengambil langkah-langkah yang akan membawa perdamaian ke Timur Tengah,” ujar Sisi.
Palestina mengecam keras kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel yang dijembatani AS. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah pengkhianatan.
Dengan demikian, setelah Yordania, Mesir, Turki, Maroko, Oman, Azerbaijan, Uni Emirat Arab pun menyusul. Bahkan, muncul dugaan hal ini akan membuka peluang bagi Arab Saudi, Bahrain, dan Qatar untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel.[IZ]