(IslamToday ID) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan para pemimpin dunia (KTT) untuk membahas masalah Iran yang diinisiasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
AS kehilangan upayanya pada hari Jumat (14/8/2020) untuk memperpanjang embargo senjata PBB setelah Putin mengusulkan pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk menghindari konfrontasi atas ancaman “snapback” AS.
“Mungkin tidak,” kata Trump ketika ditanya apakah ia akan berpartisipasi dalam KTT yang didukung Putin itu seperti dikutip di MEMO, Senin (17/8/2020).
Sebaliknya, selama konferensi pers di klub golf Bedminster, New Jersey, Trump mengatakan berniat untuk bertindak pada minggu depan dengan memicu klausul snapback terhadap Iran di PBB.
“Kami akan melakukan snapback,” kata Trump satu hari setelah Dewan Keamanan PBB menolak tawaran AS untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran.
“Anda akan melihatnya minggu depan,” imbuhnya.
AS telah mengancam akan menjatuhkan kembali sanksi PBB terhadap Iran menggunakan ketentuan dalam kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dikenal sebagai snapback, meskipun Trump telah membatalkan kesepakatan tersebut pada 2018. Para diplomat mengatakan bahwa AS akan menghadapi pertarungan yang sulit dan keras dalam gerakan seperti itu.
Dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, Rusia dan China menentang perpanjangan larangan senjata, yang akan berakhir pada Oktober mendatang. 11 Anggota lainnya abstain, termasuk Perancis, Jerman dan Inggris, sedangkan AS dan Republik Dominika adalah yang memberikan suara setuju.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Sabtu mengatakan bahwa AS menderita kekalahan yang memalukan di Dewan Keamanan.
“Saya tidak ingat AS menyiapkan resolusi selama berbulan-bulan untuk menyerang Republik Islam Iran, dan itu hanya mendapatkan satu suara,” kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Tapi sukses besar adalah bahwa AS dikalahkan dalam konspirasi ini dengan penghinaan,” imbuhnya. [wip]