(IslamToday ID) – Meski sudah divonis pengadilan dengan hukuman 12 tahun penjara dalam kasus korupsi, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak tetap melakukan kampanye.
Dia berkampanye untuk kandidat dari partainya selama akhir pekan dalam pemilu sela untuk kursi dewan. Bebas dengan jaminan, Najib menunggu tanggal untuk pengadilan banding.
Najib juga akan ke pengadilan lagi untuk dua kasus lainnya dan menunggu dua kasus lagi mulai diproses pengadilan. Sebagian besar dakwaan itu terkait dengan korupsi dana miliaran dolar dari 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Meski demikian, partainya UMNO dan aliansinya partai etnis China dan India, mengundang Najib untuk menjadi bintang kampanye pada pemilu sela bulan ini di distrik Slim, sekitar 90 menit utara Kuala Lumpur.
Najib kalah dalam pemilu 2018 akibat kemarahan publik pada skandal 1MDB. Namun sejak saat itu, dia melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki citranya sebagai bagian dari darah biru elite politik dan terus mendekati warga Melayu biasa.
Dengan lebih dari 4 juta follower di Facebook dan Twitter, dia menjadi tokoh paling populer di media sosial dibandingkan para politisi Malaysia lainnya.
Dia juga selalu menyangkal bersalah dalam berbagai dakwaan terhadapnya. Najib yakin vonis pengadilan tidak mempengaruhi dukungan para pemilih atau pada partainya.
“Sebaliknya, beberapa orang mengatakan saya memiliki lebih banyak simpati dari rakyat,” kata Najib setelah sarapan bersama para pendukungnya selama kampanye di Perak seperti dikutip di Reuters, Selasa (25/8/2020).
Keberuntungan Najib tampaknya membaik pada bulan Februari saat pemerintahan koalisi lawan politiknya runtuh dan UMNO kembali berkuasa dalam aliansi yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin.
Saat kampanye di Perak, Najib merasa berada di zona nyamannya, meski jumlah orang yang mengikuti pawai kampanye dibatasi karena aturan social distancing virus corona.
Saat dia tiba di tempat sarapan bersama, pengeras suara mengutip perkataan Najib. Menggunakan ucapan para pesepeda, pesan yang disiarkan, “Apa yang membuat malu, bos saya?”
Ratusan pendukungnya pun menyambut dengan antusias. Di penghujung hari, dia mengunjungi rumah warga di wilayah perkebunan kelapa sawit dan berswafoto saat makan siang di restoran. [wip]